Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & KriminalPeristiwaPOLEMIK

LPG Meledak, Praktik Mafia Gas Bali Disorot

BONGKAR FAKTANYA: Pasca kejadian kebakaran Gudang Elpiji Kargo Denpasar, sejumlah tokoh masyarakat Bali angkat bicara seperti, (kiri) Anggota DPR RI Fraksi PDIP, I Nyoman Parta dan (kanan) Politisi NasDem Bali, I Wayan Setiawan. (Ilustrasi: Gung Kris)

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Pasca kejadian kebakaran dan meledak nya Gas LPG di gudang milik CV. Bintang Bagus Perkasa di Jalan Kargo Taman I Nomor 89, Banjar Uma Sari Desa Ubung Kaja, Denpasar, pada Minggu, 9 Juni 2024 kemarin, sejumlah tokoh masyarakat mulai bersuara terkait adanya dugaan Bali marak praktik mafia gas oplosan, Senin, 10 Juni 2024.

Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Parta sempat membagikan postingan yang mengomentari peristiwa tersebut, mempertanyakan kebenaran informasi yang beredar menyebut gudang tersebut merupakan salah satu tempat pengoplosan gas sebagai penyebab LPG meledak dan meminta Polda Bali untuk segera mengungkap fakta sebenarnya.

“Jika benar gudang itu tempat pengoplosan sebagaimana banyak berita yang beredar, Polisi harus segera mengungkap faktanya,” ujar Nyoman Parta melalui unggahannya di akun Instagram (IG) miliknya.

Selain meminta pihak Kepolisian untuk membongkar dugaan adanya praktik pengoplosan di Bali, Nyoman Parta juga memohon kepada Pertamina untuk melakukan evaluasi terhadap keberadaan agen-agen Gas Elpiji “nakal” di Bali.

“Pertamina harus evaluasi keberadaan agen dan pangkalan Gas LPG di Bali, segera mencabut izin agen atau pangkalan yang bekerjasama dengan para pengoplos alias mafia gas,” unggah Parta, Senin, 10 Juni 2024.

Selain Parta, salah satu politisi partai NasDem Bali, I Wayan Setiawan juga sangat keras melontarkan kritik terhadap dugaan keberadaan praktik pengoplosan Gas Elpiji 3 Kilogram (Kg) yang kerap menyababkan kelangkaan stok di masyarakat, hari ini, Senin, 10 Juni 2024, ia sempat menyambanhi Kantor Pertamina Wilayah Bali di Denpasar, mengaku telah membawa bukti-bukti terkait adanya dugaan parktik mafia gas di sejumlah wilayah di Bali melalui unggahan di akun TikTok pribadinya.

“Rencananya titiang (saya, red) ingin bertemu dengan Kepala Pertamina Bali, cuma beliau belum ada waktu. Yang jelas kedatangan titiang kemari, ingin bertanya langsung terkait fenomena yang terjadi di Bali belakangan ini dan semoga segera terjawab,” cetusnya.

Respon Pertamina dan Polda Bali Pasca Kejadian LPG Meledak

Sementara Polda Bali, melalui Kabid Humas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan telah mengeluarkan keterangan tertulis terkait kejadian tersebut, pihaknya juga menyakatan telah membentuk tim untuk menyelidiki adanya dugaan-dugaan praktik yang mengarah kepada Tindak Pidana.

“Tim dari Polresta Denpasar mengecek langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP, red) untuk mencari tahu penyebab pasti kebakaran, saat ini masih dalam proses penyelidikan dan tim dari Bidlabfor Polda Bali masih melakukan pengecekan di TKP,” jelas Kombes Jansen.

Selain itu pihak Pertamina, melalui Area Manager Comm, Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi memberikan klarifikasi terkait insiden kejadian Kebakaran di Gudang LPG 3 Kg yang berlokasi di Pergudangan Cargo Taman II Ubung Denpasar Utara Kota Denpasar pada Minggu, 9 Juni 2024 sekitar pukul 06:30 WITA.

“Pihak Pertamina Patra Niaga wilayah Bali telah melakukan pengecekan ke lokasi kejadian dan hasil pengecekan diisampaikan bahwa Gudang LPG 3 kg yg di duga menjadi tempat pengoplosan tersebut bukan merupakan agen atau pangkalan LPG Pertamina,” paparnya.

Saat ini pihaknya juga masih menunggu hasil investigasi dan rilis resmi dari kepolisian, terkait dugaan tempat tersebut merupakan tempat praktik pengoplosan dengan didapati tabung 3 Kg, 12 Kg dan 50 Kg di TKP. (bp/gk)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!