Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Jangan Buat Dosa Demokrasi di Pilgub Bali 2024

JANGAN ADA KOTAK KOSONG: Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra. (Ilustrasi: Gung Kris)

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Jelang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra alias Gus Adhi kembali mengingatkan Partai Politik (Parpol) di Bali jangan buat dosa demokrasi dengan menggiring isu kotak kosong, Sabtu, 8 Juni 2024.

Hal tersebut diungkapkan Gus Adhi kepada wartawan Balipolitika.com, berharap Pilgub Bali 2024 mampu menjadi ajang seleksi pemimpin yang sportif, melalui komitmen para pihak terkait untuk memberikan pendidikam politik yang baik dan sehat kepada masyarakat Bali.

“Sudah saatnya Partai Politik, Pemerintah dan Penyelenggara Pemilu berkomitmen memberikan pendidikan politik yang baik, adu ide dan gagasan, tidak menonjolkan sikap sinterklas apalagi membuat dosa demokrasi dalam hajatan Pilkada Bali November nanti,” ungkap Gus Adhi melalui sambungan telepon.

Dengan adanya komitmen para elit politik di Bali mewujudkan kontestasi Pilkada Serentak 2024 yang sehat dan dinamis, hal tersebut, bagi Gus Adhi, 27 November 2024 mendatang Bali akan mampu melahirkan pemimpin yang berkualitas dari rahim rakyatnya.

Ia menilai, gerakan kotak kosong jangan dijadikan sebuah tradisi politik di Bali hanya karena sebuah ambisi semata, dengan cara mengintervensi ataupun polarisasi politik sehingga memunculkan keterpaksaan masyarakat untuk memilih yang bukan pilihanya, dimana sejatinya setiap pelaksanaan Pilkada esensi dari sebuah proses demokrasi justru dengan kehadiran alternatif pilihan Paslon yang dapat dipilih oleh masyarakat itu sendiri.

“Ayo lahirkan pemimpin yang berkualitas dan mempunyai kemauan membangun Bali secara benar guna tercapaikan Pariwisata yang berkelanjutan, ekonomi Masyarakat meningkat dan pembangunan Bali yang terpola dengan baik. Kasihan Bali kalau suatu saat akan jadi kenangan seperti halnya Miami,” ungkapnya. (bp/gk)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!