Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Nasional

Topeng Gajah Mada Pentas, Bandara Bali Utara Tuntas 2026

Ditolak Megawati, Didukung 14 Puri se-Bali

BERKAH PRESIDEN BARU: Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo diapit Penglingsir Puri Klungkung Ida Dalem Smaraputra; Penglingsir Puri Buleleng Anak Agung Ngurah Ugrasena; Penglingsir Puri Peliatan Cokorda Gde Putra Nindia; englingsir Puri Blahbatuh, Anak Agung Ngurah Kakarsana; Penglingsir Puri Tabanan Anak Agung Ngurah Panji Astika di Gianyar, Selasa, 21 Mei 2024.

 

GIANYAR, Balipolitika.com Pasca penolakan pembangunan Bandara Internasional Bali Utara oleh Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri pada 16 Januari 2023 silam, otomatis janji kampanye Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati untuk kepemimpinan pertamanya di periode 2018-2023 gagal total. 

Kini, wacana pembangunan bandara tersebut kembali mengemuka saat Wayan Koster tidak lagi memegang jabatan sebagai pamuncak eksekutif Pemerintah Provinsi Bali. 

Fakta membuktikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Provinsi Bali itu sangat tunduk dengan perintah Megawati Soekarnoputri sehingga jika Koster naik untuk periode kedua, peluang nasib Bandara Internasional Bali Utara di ujung tanduk kembali terbuka.

Menyikapi hal tersebut, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, Direktur Utama PT BIBU Panji Sakti menjawab normatif.

“16 Januari 2023, tanggal 5 Mei 2023, itu hari-hari bersejarah yang tidak mungkin dilupakan oleh kita semua. Saya kira bukan penolakan, itu berbeda persepsi kalau saya boleh haluskan sedikit. Seperti yang saya sampaikan di media tahun kemarin, mungkin Beliau belum tahu apa yang akan kita bangun sebenarnya dan saya ingin sekali menjelaskan. Berkali-kali saya jelaskan di media dan menurut saya penjelasan kami menjadi diterima dengan baik dan akhirnya kami sampai pada titik yang paling ujung bahwa bandara ini segera akan dibangun. Itu adalah statement dari pimpinan tertinggi negeri ini,” ucap Iwan- sapaan akrab Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo ditemui langsung di Puri Blahbatuh, Gianyar, Selasa, 21 Mei 2024. 

Sinyal baik itu, jelas Iwan akan berlanjut dan akan menjadi catatan bersejarah pada Minggu, 26 Mei 2026.

Pasalnya, pimpinan tertinggi Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo diagendakan menghadiri acara bertajuk Festival Budaya Topeng Gajah Mada untuk Presiden di Pura Penyusuhan, Kubutambahan, Buleleng, Bali Utara. Acara sakral ini melibatkan penglingsir dari 14 puri se-Bali.

“Festival Budaya Topeng Gajah Mada ini sangat jarang dipentaskan,” ujar Iwan sembari menjelaskan PT BIBU yang bertindak sebagai pendukung acara.

“Festival ini adalah bentuk persembahan kepada Yang Maha Kuasa agar mendapat berkah spiritual demi kemakmuran masyarakat,” sambungnya. 

Dengan melibatkan para penglisir, yang mungkin sangat jarang terjadi dalam sebuah perhelatan festival budaya ini adalah menjadi bukti bahwa masyarakat Bali sungguh sangat serius akan harapan dan sambutan yang hangat serta positif dari pemangku kekuasaan tertinggi di negeri ini untuk sudi hadir Kubutambahan, Buleleng, Bali Utara guna memberikan jawaban atas permintaan masyarakat tentang pengembangan daerah yang selama ini dirasa kurang diperhatikan.

“Masyarakat Bali Utara memang sangat berharap akan hadirnya Pak Presiden ke Kubutambahan, Bali Utara” kata Iwan yang juga mewakili masyarakat setempat. 

Yang dimaksud Iwan adalah bahwa terdapat kesenjangan yang tajam dalam pemerataan pembangunan di Provinsi Bali. 

Bila dibandingkan dengan Bali Selatan, maka Bali Utara memang jauh tertinggal, padahal potensinya sangat bisa diunggulkan.

Terkait Festival Topeng Gajah Mada, dijelaskan bahwa festival ini adalah Napak Bhuwana (injak kaki bumi, red) di Bumi Panji Sakti Buleleng yang diikuti dengan pementasan Topeng Gajah Mada.

Pementasan ini belum pernah dilakukan karena sifatnya sakral dengan pemilihan waktu pementasan yang berdasarkan hitungan tertentu demi sebuah keberkahan.

“Bentuk pergelaran ini terdiri dari Tarian Rejang Dewa, yang ditarikan oleh istri para penglingsir yang dalam hal ini melibatkan 14 istri penglingsir dari 14 puri di Bali. Tarian Rejang Dewa adalah tarian yang unik dan sakral. Tarian ini selalu dikaitkan dengan jika dilaksanakan upacara Dewa Yadnya,” jelas Penglingsir Puri Blahbatuh, Anak Agung Ngurah Kakarsana. 

Adapun perwakilan tokoh-tokoh puri se-Bali yang hadir dalam jumpa pers di Puri Blahbatuh, Gianyar terdiri atas Penglingsir Puri Klungkung sekaligus Ketua Paiketan Puri-Puri Agung Sajebag Bali, Ida Dalem Semara Putra; Penglingsir Puri Buleleng merangkap Sekretaris Jenderal Paiketan Puri-Puri Agung Sajebag Bali, Anak Agung Ngurah Ugrasena; Penglingsir Puri Peliatan sekaligus Ketua Pelaksana Harian Paiketan Puri-Puri Agung Sajebag Bali, Cokorda Gde Putra Nindia; Penglingsir Puri Tabanan Anak Agung Ngurah Panji Astika.

Turut hadir Perbekel Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Made Suyasa dan Pemangku Pura Penyusuan, Kubutambahan, Buleleng, Jero Arcana. (bp/ken)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!