Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

Aduh, Patriot Garuda Nusantara Catut PJ Gubernur Bali?

SM Mahendra Jaya: Tak Ada Arahan Bubarkan PWF 2024

KLATIRIKASI: Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya memberikan klarifikasi resmi pasca jabatannya disebut bertanggung jawab atas insiden pembubaran People’s Water Forum (PWF) oleh omas Patriot Garuda Nusantara (PGN) pada Senin, Selasa, dan Rabu 20, 21, dan 22 Mei 2024.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menanggapi insiden Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) yang mengusir peserta dan pemateri People’s Water Forum (PWF) yang disebut merupakan tandingan acara World Water Forum (WWF) pada Senin dan Selasa, 20-21 Mei 2024.

Mahendra mengungkapkan dirinya tidak pernah memberikan arahan lisan maupun tertulis pada pihak manapun terkait berita yang menyebut ada pihak-pihak yang mengklaim mengikuti arahan dari Pj. Gubernur Bali terkait pembubaran acara tersebut.

Bahkan bertemu dan bertatapan muka pun tidak pernah dengan pihak bersangkutan. 

“Saya bahkan tidak tahu ada Ormas PGN, apalagi ketemu dengan Ketua ataupun Pengurus PGN,” ungkapnya di Denpasar Rabu, 22 Mei 2024. 

People’s Water Forum (PWF) atau Forum Air untuk Rakyat yang digelar oleh Pro Demokrasi (Prodem) Bali di Denpasar menurut Mahendra tidak perlu dipermasalahkan apalagi ada upaya untuk dibubarkan. 

Mahendra berpendapat forum ini merupakan hak warganegara untuk berekspresi. 

“Kami tidak melarang kegiatan untuk berekspresi menyampaikan pendapat, apalagi dilakukan dalam forum akademik, karena agenda PWF tersebut sebenarnya sejalan dengan agenda WWF, yaitu sama-sama bertujuan menjaga ketersedian air untuk kelangsungan kehidupan,” kata Pj. Gubernur Bali.

Kritik yang dilontarkan PWF pada penyelenggaraan forum air terbesar dunia WWF ke 10 tahun 2024 di mana Bali menjadi tuan rumah, menurut pria kelahiran Singaraja, Buleleng ini adalah hal biasa yang harus disikapi dengan positif karena pada dasarnya WWF dan PWF memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menjaga ketersediaan air guna kelangsungan kehidupan. 

“Yang utama, kita semua harus sepakat bersama-sama menjaga situasi di Bali agar tetap aman, shanti dan nyaman bagi siapapun,” katanya. 

Mahendra Jaya pun memastikan kejadian tersebut tidak mengganggu jalannya ajang WWF ke 10 tahun 2024 yang telah dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo, Senin, 20 Mei 2024 di Kawasan ITDC, Nusa Dua.

Diberitakan sebelumnya, nama organisasi kemasyarakatan (ormas) Patriot Garuda Nusantara (PGN) mendadak naik daun sejak Senin, 20 Mei 2024. 

Hal ini dipicu tindakan persekusi dan intimidasi oleh oknum PGN pada diskusi The Peoples Water Forum yang dihelat di Hotel Oranje, Hayam Wuruk, Denpasar, Bali, Senin dan Selasa, 20-21 Mei 2024 hingga Denpasar Demokrasi Forum mengeluarkan pernyataan sikap resmi pada Selasa, 21 Mei 2024. 

Pada Selasa, 21 Mei 2024 PGN kembali melakukan intimidasi dengan bentuk penghadangan, penguncian ruang diskusi, melakukan intimidasi verbal dan fisik terhadap peserta diskusi bahkan melakukan pengusiran tamu undangan, jurnalis, dan pembicara. 

Salah satu yang diusir adalah dr. I Dewa Gede Palguna, S.H.,M.H., mantan Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia.

Terkait tindakan yang dilakukan PGN, Ketua Patriot Garuda Nusantara, Raden Teddy Raharjo, S.H. mengatakan bahwa apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan perintah Penjabat Gubernur Bali, Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya. 

“Ya dalam rangka WWF semua harus steril. Jadi bilamana ada pihak-pihak yang menggunakan people power tentu harus dibubarkan. Hal ini sesuai dengan perintah Gubernur Bali (Pj, red) dan kami di lapangan agar WWF dapat berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan,” tandas Raden Teddy Raharjo dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Senin, 20 Mei 2024. (bp/ken) 

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!