SIMPAN KADER: Ketua DPD 1 Golkar Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry, S.E., M.M., Ak., C.A. memimpin rapat internal di Sekretariat Golkar Bali, Jumat, 31 Mei 2024.
DENPASAR, Balipolitika.com- Pilwali Denpasar 2024 terancam “adem ayem”. Partai Golongan Karya (Golkar) Denpasar dipastikan tidak menerjunkan kader-kader andalannya di perebutan kursi Wali Kota maupun Wakil Wali Kota Denpasar, Rabu, 27 November 2024 mendatang.
“Jenderal Kota” I Ketut Suwandhi dipastikan akan meneruskan rekor sebagai wakil rakyat 8 kali berturut-turut tanpa jeda.
Ketua DPD 1 Golkar Bali, Dr. I Nyoman Sugawa Korry, S.E., M.M., Ak., C.A. menyebut politisi 77 tahun yang menjadi satu-satunya wakil Golkar di DPRD Bali Dapil Denpasar hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 itu tidak maju di Pilwali Denpasar 2024.
Demikian juga halnya dengan sang anak kandung I Ketut Suwandhi, yakni Putu Oka Mahendra. Kader Golkar paling moncer di tingkat II ini dipastikan akan melanjutkan pengabdiannya di DPRD Kota Denpasar masa bakti 2024-2029.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah II Golkar Denpasar I Wayan Mariyana Wandhira pun tak maju dan cukup puas dengan status sebagai anggota DPRD Kota Denpasar.
“Untuk internal Golkar sebelumnya ada yang berproses dan mendapat surat penugasan (sebagai calon kepala daerah, red) sebelum Pileg 2024 seperti Pak Wandhira hingga masuk tahapan survei. Dengan berbagai pertimbangan Beliau, baik pribadi maupun keluarga, Beliau tidak ikut dalam proses Pilkada. Termasuk Pak Oka (Putu Oka Mahendra, red). Pak Suwandhi (I Ketut Suwandhi, red) juga tidak masuk. Kemudian apakah kita biarkan (tidak ada lawan petahana, red) tidak. Kita berikan kesempatan kalau ada yang ingin ikut dalam proses survei. Masuklah dua, Pak Oka (I Gede Oka Suanda Yudara, red) dan Pak Wira (Dr. Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry Wedasteraputra Mahendradatta Suyasa, red). Masuk melalui Golkar Kota Denpasar yang diusulkan kepada Golkar Provinsi Bali,” beber I Nyoman Sugawa Korry di Sekretariat Golkar Bali, Jumat, 31 Mei 2024.
Nama I Gede Oka Suanda Yudara dan Shri I Gusti Ngurah Wira Wedawitry Wedasteraputra Mahendradatta Suyasa jelasnya sementara masuk dalam proses menuju Pilwali Denpasar 2024.
Untuk menjadi calon Wali Kota Denpasar maupun Wakil Wali Kota Denpasar di Pilwali 2024, Golkar wajib berunding dengan partai politik lain yang siap berkoalisi karena kursi Partai Golkar Denpasar tidak cukup untuk mengusung calon secara mandiri.
“Beda dengan (Golkar) Badung yang bisa mengambil keputusan sendiri karena memiliki cukup kursi untuk mencalonkan. Berbeda pula dengan (Golkar) Buleleng. Jadi, kami belum bisa mengatakan calon Golkar Si A atau Si B. (Yang bisa kami sampaikan, red) yang ikut dalam proses survei ini. Calon koalisi nanti dibicarakan dengan koalisi,” terang Sugawa Korry. (bp/ken)