Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Pasutri dan Bayi 2 Tahun Tewas Terpanggang di Bali

Jenazah Berpelukan di Toilet, Warga Dengar Teriakan Minta Tolong

AMOR ING ACINTYA: Pasangan suami istri (pasutri) asal Buleleng, I Made Arisanjaya dan Ni Komang Novi Mertasari saat melangsungkan pernikahan. Keduanya bersama seorang buah hati berumur 2 tahun tewas terpanggang di Jalan Dukuh Sari, Gang Banteng, Blok I No. 3, Sesetan Denpasar Selatan, Senin, 6 Mei 2024.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Sungguh malang takdir yang harus dijalani pasangan suami istri (pasutri) I Made Arisanjaya dan Ni Komang Novi Mertasari.

Bersama sang buah hati, Putu GADS yang beru berusia 2 tahun, ketiganya menjadi korban kebakaran hebat di Jalan Dukuh Sari, Gang Banteng, Blok I No. 3, Sesetan Denpasar Selatan sekitar pukul 23.00, Senin, 6 Mei 2024.

Di lokasi peristiwa naas itu terjadi ada tiga blok kos dan kontrakan milik tiga orang beraudara, yakni Nyoman Sana, adiknya I Ketut Suardana, dan adik bungsu Ni Wayan Sutari.

Kakak beradik pemilik kos-kosan dan kontrakan ini berasal Sidemen, Karangasem.

Sebelum ditemukan tewas terpanggang dalam posisi berpelukan di dalam toilet, warga di sekitar lokasi kejadian mengaku mendengar teriaka minta tolong.

“Terdengar teriakan ibu-ibu dan anak kecil sedang menangis. Warga setempat langsung membantu memadamkan api dengan alat seadanya,” ucap salah seorang warga.

Musibah itu pun dilaporkan warga kepada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar dan tak berselang lama, tiga unit mobil Damkar tiba di lokasi.

Amukan si jago merah jinak sekitar pukul 00.30 Wita.

Jelas warga, I Made Arisanjaya dan Ni Komang Novi Mertasari serta sang buah hati yang terpanggang hidup-hidup menempati rumah kontrakan milik Ketut Suardana.

Di lokasi yang sama terdapat 4 kamar kos di mana 3 terisi alias disewa dan 1 kamar kos kosong. Blok yang juga ludes terbakar ini milik Nyoman Sana.

“Rumah kontrakan ini dihuni almarhum pasutri dan ananda yang masih balita asal Buleleng. Mereka meninggal dunia terpanggang dan ditemukan petugas di dalam toilet,” beber warga.

Sementara itu, di blok ketiga yang berada paling utara merupakan kos-kosan milik sang adik bungsu bernama Ni Wayan Sutari di mana terdapat 6 kamar kos yang tidak terdampak kebakaran ini.

Pemilik kos-kosan, I Nyoman Sana mengaku saat kejadian dirinya berada di Karangasem dan dihubungi warga setempat dan menyatakan kos-kosannya terbakar.

Seketika itu dia langsung bergegas ke Denpasar dan merasa sangat terpukul lantaran di kontrakan milik adiknya terdapat korban tiga nyawa yang terjebak api dan naasnya memilih berlindung di dalam kamar mandi.

“Kalau menurut warga, api muncul dari rumah kontrakan dihuni tiga korban. Tapi polisi masih selidiki,” tuturnya sembari mengatakan penghuni kontrakan diketahui memiliki bisnis jualan online.

Sebelum peristiwa nahas ini terjadi, korban diketahui sempat menurunkan barang jualan berupa kasur di kontrakan tersebut.

Lebih lanjut diketahui, Nyoman Sana, I Ketut Suardana, dan Ni Wayan Sutari mengontrak tanah dan bangunan di lokasi kejadian dan baru berjalan 10 tahun dari Nyoman Kartika.

“Ya, kami kontrak juga selama 25 tahun dari Nyoman Kartika. Baru berjalan 10 tahun,” tutupnya Nyoman Sana.

Mengira kos-kosan dan kontrakan tersebut kosong alias tidak berpenghuni, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar I Made Tirana mengaku anggotanya super terkejut saat menemukan jenazah I Made Ari Sanjaya, Komang Novi Mertasari, dan seorang balita tewas berdempetan di dalam kamar mandi.

“Anggota terkejut bukan main. Mereka sangat sedih mendapati hal itu,” ungkap I Made Tirana sembari menyebut timnya dalam peristiwa memilukan itu juga ditemukan 1 unit Honda Scoopy dan NMAX keluarkan terbaru yang hangus. (bp/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!