SOSOK – Megawati Soekarnoputri memberikan pidato, usai PDIP mengumumkan calon pemimpin daerah untuk tarung di Pilkada 2024.
PILKADA, Balipolitika.com – Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, memberikan sindiran – sindiran pedasnya pada pidato hari ini, 14 Agustus 2024. Usai PDIP resmi mengumumkan nama-nama calon kepala daerah yang akan tarung pada Pilkada 2024.
PDI Perjuangan resmi mengumumkan, 13 calon gubernur dan wakil gubernur usungannya dan ratusan calon kepala daerah di kabupaten/kota.
Seperti biasa, Megawati Soekarnoputri juga melakukan pidato, dengan suara lantang dan tentu saja sindirannya bagi oknum yang baginya tidak pro rakyat.
“Jangan ada TSM, biarkan kita rakyat memilih dengan suka cita. TSM itu terstruktur, sistematis dan masif. Orang yang melakukan itu ya orang Indonesia. Itu akibat suatu perintah, yang ingin memecah belah bangsa kita lho,” tegasnya.
Megawati Soekarnoputri juga menyindir, ada orang yang merasa hanyut dalam kenikmatan berada di Istana. Bahkan, saking nikmatnya, orang tersebut ingin meneruskan kekuasaan di Istana.
“Saya anak Istana lho, bayangin yang namanya Istana kan gede banget, wah apa saja ada gitu. Makanya orang yang masuk masuk gitu sekarang, merasakan kenikmatan itu, terus kepinginnya meneruskan. Sudah berhenti dah,” katanya.
“Sekarang banyak orang tidak fair lho, main belakang kayak petak umpet,” tegasnya. Menurut Megawati, kekuasaan tidaklah abadi.
Presiden Kelima RI ini mengingatkan, bahwa kekuasaan pun akan ada batas waktunya. “Orang namanya kekuasaan itu selesai kok, enggak langgeng, iyalah. Jadi ya sudah kalau sudah mau selesai ya sudah, lah saya saja 3 tahun cuma ya sudah enggak boleh lagi ya sudah, itu wae,” tegas dia.
Megawati berharap, pemimpin dari PDIP harus memikirkan rakyat tidak hanya memikirkan kekuasaan dirinya sendiri. “Kalau emang gak suka dan gak sanggup keluar saja dari PDIP,” sebutnya.
Megawati mengingatkan, bahwa Hari Kemerdekaan RI ini hadiah dari para pejuang, jangan sampai diporak-poranda oleh kepentingan pribadi. (BP/OKA)