Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Hukum & Kriminal

2 Tewas di Tempat, 3 di Rumah Sakit, Ini Rincian Kondisi Korban Ayuterra Resort

MENGENASKAN: Salah satu korban lift gondola Ayuterra Resort, Jalan Raya Kedewatan No.17A, Kedewatan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat, 1 September 2023.

 

GIANYAR, Balipolitika.com Selain merinci identitas korban dan kronologis jatuhnya lift gondola Ayuterra Resort, Jalan Raya Kedewatan No.17A, Kedewatan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat, 1 September 2023, Kapolres Gianyar, AKBP Ketut Widiada juga menyampaikan kondisi pemicu tewasnya 5 korban kepada Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra, S.I.K., M.Si.

AKBP Ketut Widiada menjelaskan kelima korban terjebak dalam lift gondola dengan kemiringan 35 derajat yang seling bajanya putus.

Kelima orang karyawan yang tewas mengenaskan itu terdiri atas Sang Putu Bayu Adi Krisna (19 tahun), Ni Luh Supernigsih (20 tahun), I Wayan Aries Setiawan (23 tahun), Kadek Hardiyanti (24 tahun), dan Kadek Yanti Pradewi (19 tahun).

Pertama, korban Kadek Hardiyanti meninggal dunia di tempat. Keluar darah dari hidung, telinga, dan mulut korban.

Perempuan kelahiran Taman Bali, 19 Februari 1999, umur 24 tahun, beragama Hindu dan  beralamat di Banjar Teruna, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli itu juga menderita luka robek di kepala bagian belakang. 

Pipi korban yang jenazahnya kini dititip di Rumah Sakit Arisanti Ubud ini juga robek.

Kedua, Sang Putu Bayu Adi Krisna meninggal dunia ditempat dengan darah keluar dari hidung, telinga, dan mulut. 

Jenazah pemuda kelahiran Denpasar, 3 April 2004 atau berusia 19 tahun, beragama Hindu, dan beralamat di Banjar Kedewatan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini juga dititip di Rumah Sakit Arisanti Ubud dengan luka robek di pipi dan kepala bagian belakang.

Ketiga, Ni Luh Supernigsih meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Payangan.

Perempuan asal Banjar Paneca, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar kelahiran Mas, 25 Maret 2003 itu menderita luka dalam serius hingga dari hidung, telinga, dan mulutnya keluar darah segar.

Korban yang jenazahnya kini dititip di RS Payangan itu juga menderita luka robek di kepala bagian belakang dan pipi.

Keempat, korban I Wayan Aries Setiawan mengembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Payangan.

Jenazah pemuda 23 tahun kelahiran Denpasar, 18 April 2000 dan tinggal di Banjar Abiansemal, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar itu kini dititip di Rumah Sakit Payangan.

Selain menderita luka robek di pipi dan kepala bagian belakang, dari hidung, telinga, dan mulut korban keluar darah segar. 

Terakhir, korban Kadek Yanti Pradewi meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Payangan.

Sama seperti keempat korban lainnya, perempuan asal Banjar Dinas Beji, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini juga menderita luka dalam akibat benturan super keras sehingga keluar darah dari hidung, telinga, dan mulut, serta kepala belakangnya dan pipinya robek. Jenazah saat ini dititip di Rumah Sakit Payangan. 

Kepada Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Pol Ida Bagus Kade Putra Narendra, S.I.K., M.Si., AKBP Ketut Widiada menyebut saksi sempat mendengarkan teriakan histeris sebelum tabung  lift gondola Ayuterra Resort menghantam tanah.

Rincinya I Ketut Suwiarta (34 tahun) cook Ayuterra Resort asal Banjar Bungaya, Desa Akah, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung menerangkan pada Jumat, 1 September 2023 sekitar pukul 13.00 Wita, 5 orang korban naik ke atas dengan tangga lift dan sama – sama berdiri di tabung lift.

Selanjutnya lift naik ke atas, namun saat itu saksi I Ketut Suwiarta mendengar ada suara teriakan disusul suara sangat keras menyerupai benda terjatuh dan terbentur.

Selanjutnya I Ketut Suwiarta dan karyawan lainnya mengecek ke lokasi tempat lift dan dilihatnya tali seling yang terbuat dari baja putus dan tabung lift serta 5 orang korban sudah tidak ada.

Mereka pun bergegas turun ke bawah melalui anak tangga dan dilihatnya 5 orang karyawan tergeletak di bawah dalam kondisi mengenaskan.

“Ada 3 orang korban dilihatnya masih bernafas lalu saksi I Ketut Suwiarta dan karyawan lainnya menolong dengan cara  mengangkat  ketiga korban yang masih bernafas untuk dibawa naik ke atas dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Payangan,” terang Kapolres Gianyar, AKBP Ketut Widiada dalam laporannya. 

Lebih jauh dirinci bahwa sekitar pukul 13.45 Wita, 3 orang korban, yakni Ni Luh Supernigsih, korban I Wayan Aries Setiawan, dan korban Kadek Yanti Pradewi dibawa ke Rumah Sakit Payangan

Sekitar pukul 14.00 Wita, Polsek Ubud dipimpin oleh Kapolsek Ubud I Made Uder, A.Md., S.H., M.Ag., tiba di tempat kejadian perkara.

Selang 30 menit kemudian, sekira pukul 14.30 Wita,  Polsek Ubud bersama- sama PMI Kabupaten Gianyar dan BPBD Kabupaten Gianyar mengevakuasi 2 orang korban atas nama Kadek Hardiyanti dan korban Sang Putu Bayu Adi Krisna.

Selanjutnya sekira pukul 16.20 Wita, dua orang korban, yakni Sang Putu Bayu Adi Krisna dan korban Kadek Hardiyanti dibawa ke Rumah Sakit Arisanti Ubud menggunakan ambulance PMI Kabupaten Gianyar dan Ambulance Rumah Sakit Arisanti Ubud. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!