Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYA

Giri Prasta Ajak Sameton Pasek Kayu Selem Jaga Tradisi Bali

Rogoh Kantong Pribadi Rp75 Juta

NGAYAHIN JAGAT: Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta hadiri Karya Pitra Yadnya Sameton Warga Kayu Selem Gwasong, Desa Adat Songan, Kintamani, Jumat, 10 Mei 2024.

 

KINTAMANI, Balipolitika.com Sebagai wujud komitmen Pemkab Badung untuk menjaga dan melestarikan adat, tradisi, seni, serta budaya di Bali, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri uleman Karya Pitra Yadnya di 2 tempat sekaligus, yaitu Karya Pitra Yadnya Sapta Pranawa 70 sawa Warga Pasek Kayu Selem dan Pasek Celagi serta Karya Pitra Yadnya 20 sawa Sameton Warga Kayu Selem Gwasong, Desa Adat Songan Kintamani, Jumat, 10 Mei 2024.

Sebagai bentuk perhatian dan kecintaan kepada Sameton Kayu Selem, Songan, Bupati Giri Prasta menyerahkan punia dana pribadi sebesar Rp30 juta untuk Karya Pitra Yadnya Sapta Pranawa Warga Pasek Kayu Selem dan Pasek Celagi, punia dana pribadi sebesar Rp30 juta untuk Karya Pitra Yadnya Sameton Warga Kayu Selem Gwasong, dan punia pribadi sebesar Rp5 juta untuk sekaa angklung.

KPU Kabupaten Gianyar KPU Kabupaten Gianyar

Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, Bendesa Adat Songan Jero Temu, krama pemilik sawa serta Sameton Dadia Pasek Kayu Selem, Songan, Kintamani.

Bupati Giri Prasta menyampaikan rasa syukur  bisa berada di tengah-tengah masyarakat Desa Adat Songan dan Sameton Pasek Kayu Selem Gwasong.

Ia sekaligus mendoakan agar pelaksanaan upacara Pitra Yadnya berjalan  sesuai tatanan yang ada sebagai wujud bakti atau penghormatan terhadap para leluhur.

“Saya bersyukur dapat hadir di sini sekaligus ikut mendoakan agar pelaksanaan Karya Pitra Yadnya Desa Adat Songan dan Sameton Pasek Kayu Selem Gwasong bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan, labda karya, terlebih melaksanakan upacara Pitra Yadnya ini merupakan wujud penghormatan atau rasa bakti kita kepada leluhur,” ujarnya.

Selanjutnya, Bupati Giri Prasta menyampaikan, dalam melaksanakan yadnya agar selalu berpedoman dengan sastra lontar ajaran agama Hindu berlandaskan dharmaning leluhur, dharmaning agama, dan dharmaning negara. Dharmaning leluhur mengingatkan kita untuk selalu ingat kepada leluhur. Dharmaning agama mengingatkan untuk selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan sradha bhakti dalam semua kegiatan, serta dharmaning negara mengingatkan kita untuk berperan aktif mendukung program pemerintah dan pembangunan.

“Saya hadir di sini untuk meringankan beban krama sekalian dan saya akan rampungkan pembangunan Wantilan Desa Adat Songan untuk krama di sini. Tradisi ini harus kita jaga dan termasuk juga adat, agama, seni, dan budaya, ini kita lakukan bersama-sama dan bersatu untuk melestarikannya, Songan boleh maju, tetapi dengan kemajuan Songan jangan sampai menggerus akar adat, agama, budaya, dan seni kita di Bali,” imbuhnya.

Prawartaka karya mewakili krama Kayu Selem Desa Adat Songan dan Sameton Pasek Kayu Selem Gwasong menyampaikan terima kasih kepada Bupati Giri Prasta.

Ini adalah suatu kehormatan dan kebanggaan bagi krama Desa Adat Songan karena Bupati Giri Prasta berkenan hadir di upacara tersebut.

“Terima kasih Murdaning Jagat Badung, Bapak I Nyoman Giri Prasta. Suatu kehormatan bagi saya, krama di sini, Bapak bisa hadir di hadapan kami krama Pasek Kayu Selem,” katanya.

Tujuan dilaksanakan karya ini adalah untuk meringankan beban krama. Adapun biaya upacara per sawa dikenakan hanya Rp10 juta per sawa. Jika dibandingkan dengan melaksanakan upacara pengabenan sendiri, karya ini tergolong jauh lebih hemat. (bp/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!