BERI RESTU: Sosok Prof. Dr. drg. I Gede Winasa, Bupati Jembrana dua periode (2000-2005 dan 2005-2010) tegaskan restu kepada Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Jembrana 2025-2030, I Made Kembang Hartawan-I Gede Ngurah Patriana Krisna. (sketsa istimewa)
JEMBRANA, Balipolitika.com- Nasib petahana Bupati Jembrana, I Nengah Tamba seolah bagai telur di ujung tanduk.
Politisi Partai Demokrat itu terancam tak bisa mengulang kenangan manis memenangi Pilkada Jembrana 2020 setelah setahun sebelumnya, tepatnya pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2019 mengalami masa kelam kehilangan kursi sebagai anggota DPRD Bali.
Sebagaimana diketahui, tahun 2020 silam, Koalisi Jembrana Maju (KJM) yang dimotori Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, dan PPP sukses meraih perolehan suara 52,1 persen untuk Paslon Tepat, yakni I Nengah Tamba- I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat di hari pencoblosan 9 Desember 2020 mengalahkan pasangan calon I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa atau Bangsa dengan raihan 47,9 persen.
Di Pilkada Jembrana 2024, petahana Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna disebut-sebut berpaling dari Tamba dan memilih I Made Kembang Hartawan hingga melahirkan paket Bang-Ipat.
Penting diketahui, pilihan politik Ipat meninggalkan Tamba alias perceraian paket Tamba-Ipat dibenarkan oleh sang ayah, yakni Prof. Dr. drg. I Gede Winasa.
“Ipat bersama Kembang. Itu sudah dia (Ipat, red) pertimbangkan dan terakhir minta restu saya. Dari permintaan restu itu dia sudah bulat untuk bersatu bersama Pak Kembang. Pasti Bang-Ipat 2024, Menyala Wi,” ucap Prof. Dr. drg. I Gede Winasa, Bupati Jembrana dua periode (2000-2005 dan 2005-2010) kepada media online Balipolitika.com, Selasa, 9 Juli 2024 siang.
Dikonfirmasi terpisah terkait peluang “cerai” alias ditinggalkan I Gede Ngurah Patriana Krisna di Pilkada Jembrana 2024, I Nengah Tamba menjawab singkat.
“Sabar,” jawabnya lewat pesan WhatsApp, Selasa, 9 Juli 2024 pukul 14.53 Wita. (bp/ken)