Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Uncategorized

PUISI-PUISI BETI NOVIANTI

Ilustrasi: Gede Gunada

 

ATAP LIPAT KAJANG

Hujan bertandang
Singgah ke matamu yang tajam
Jatuh ke tanah meresap dalam
Rumah ini tempat menghalau segala keluh kesah
Mencurah kasih sayang
Tempat singgah musafir lalu
Tempat berlabuh kaum kerabat dusun jauh
bertiang dan bertangga
berdinding kayu penghambat angin dan tempias
atapnya lipat kajang, kelok sungai tajam
berkelok menempuh biduk
jatuh ke tanah bertanam bunga
adakah segala dikara diraih mata?

Mukomuko,2022

 

HIKAYAT KOPI

Niscaya akan teranglah di hati mereka
Saat malam tiba
Berlindunglah mereka dari hujan badai
Di pondok kebun yang mereka olah
Aroma robusta menyebar kisah
Didengar oleh bunga-bunga kopi
Di antara sungai-sungai surut menyebar kabut
di rentang kemarau mata orang-orang rejang
lalu mereka mengambil bambu
Di hulu sungai dekat bukit
Dijadikannyalah beronang itu keniscayaan
sambil berdendang :
Hati yang bimbang, duhai sayang
Tak usah ragu
Kasih dari sebatang benih
Telah berkembang dan tumbuh
Waktu panen membawa secercah kisah
Kasih dari sebatang benih
Tumbuh dan berkembang
Di hati orang-orang rejang

Mukomuko, 2022

 

MANAMPUAH

Hendaklah mimpi-mimpi tertuah.
Ketika tingkuluak tanduk dipakaikan,
Sudah seharusnya pula engkau paham.
Mangabek tali untuk manampuah
Acara mengantar anak daro menuju rumah marapulai.

Ikatkan erat-erat, jangan sampai terlepas apalagi terputus.
dan saat sampai di sebuah persimpangan,
jangan engkau menoleh ke belakang
jalan itu menempuh tikungan dan kerikil-kerikil tajam

tak usah engkau risaukan
walaupun di hati jarak memeda
berarak jiwa, badan terupa
maka, sampailah pula engkau
ke rumah tuan yang dicinta

Mukomuko, Mei 2022

 

DANAU MANINJAU

Danau indah di tanjung raya.
Danau tenang yang gelisah.
Seperti sumurku yang tak pernah engkau timba.

Mukomuko, 2022

 

PANGGIH

sanggan yang kau bawa berisi pisang raja
telah matang dan telah aku makan
Lalu gantal yang kau lemparkan ke dadaku
Telah aku abadikan
Sepasang pancar telah membentuk rumah-rumah
Berisi ruang-ruang di antara kolam
lalu kita menyelam hingga ke ceruk dalam
ke dasar yang belum pernah kita sentuh
gemericik di hilir terdengar hingga ke hulu
langgam pagi saling bergenggam, menggema kenang
seutas tali terikat di batang bacang
sampai batas waktu yang belum ditentukan

Mukomuko, 2022

 

BIODATA

Beti Novianti. Lahir di Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.Menulis puisi, cerita anak, dan cerita pendek. Menyukai dunia sastra dari SMP. Alumnus Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadyah Bengkulu. Puisi-puisinya dimuat di media dan juga tergabung dalam beberapa antologi puisi bersama. Sekarang menjadi guru di SMKN 1 Kabupaten Mukomuko. Email [email protected] serta instagram @betinovianti.

====================

Rubrik Sastra “Bali Politika” menerima sumbangan tulisan berupa puisi (minimal 5 buah), cerpen, esai/artikel (seni, sastra, budaya) dan resensi buku. Tulisan disertai biodata (maksimal 10 baris) dikirim ke email [email protected]. Tulisan yang lolos seleksi akan dimuat secara bergiliran setiap hari Rabu dan Sabtu. Untuk sementara, “Bali Politika” belum bisa memberikan honor kepada para penulis yang karyanya dimuat. Namun sebagai apresiasi, khusus untuk puisi, “Bali Politika” berencana menerbitkan puisi-puisi terbaik dalam sebuah antologi puisi setiap tahunnya. Terima kasih.

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!