Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Era Baru, Balita Kerdil dan Krisis Guru Hantui Karangasem

ERA BARU: Karangasem yang sebelumnya dikenal dengan slogan The Spirit of Bali kini seolah tenggelam dan tidak memiliki hal spesial yang bisa diperjuangkan. Sebaliknya justru masalah-masalah prinsip yang menghantui Karangasem, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan. (foto istimewa)

 

AMLAPURA, Balipolitika.com- Bupati Gede Dana komitmen turunkan angka stunting alias balita kerdil di Karangasem.

Tapi bukan menghilangkan stunting hingga 0 persen, Gede Dana menargetkan pada 2024 mendatang, angka stunting di Kabupaten Karangasem turun menjadi 13,44 persen.

Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Karangasem masih tinggi.

Apa yang dilakukan? Gede Dana diketahui telah menandatangani komitmen penurunan stunting dalam acara rembuk stunting tingkat Kabupaten Karangasem pada Selasa, 2 Agustus 2022 di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem.

Gede Dana menyampaikan bahwa penanganan stunting tidak hanya tugas bidang kesehatan, melainkan tugas semua pihak.

Baik dari sisi penyediaan pangan yang bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan bersih, dan beberapa hal lain yang menunjang atau mendukung intervensi pencegahan dan penurunan stunting.

“Kegiatan rembuk stunting ini harus menghasilkan inovasi program dan kesamaan pandangan sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah termasuk desa dapat dilakukan secara terintegrasi dan bersinergi serta tepat sasaran,” ungkap Gede Dana.

Selain balita kerdil, Karangasem juga diketahui sedang krisis alias kekurangan sekitar 1.050 guru SD dan SMP. Untuk SD masih kurang sekitar 475 orang yang lebih didominasi oleh guru kelas. Sedangkan SMP masih kurang sekitar 575 orang guru mata pelajaran seperti TIK, BK, IPA dan yang lainnya.

Kekurangan tersebut tersebar di semua Kecamatan. Karena Kabupaten Karangasem memiliki sebanyak 356 SD baik negeri dan swasta serta 48 SMP.

Menariknya di sisi lain, sejumlah SD di Karangasem justru terus mendapat siswa di bawah 10 orang.

Bahkan beberapa SD ada yang hanya dapat siswa di bawah 5 orang. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!