Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pendidikan

DPC Pemuda Demokrat Bahas Pemikiran Bung Karno

SEMANGAT MARHAENISME: Foto bersama DPC Pemuda Demokrat Kota Denpasar dan DPC Pemuda Demokrat Badung usai menggelar seminar kebangsaan di Gedung Kriya Gosana, Kantor Bupati Puspem Badung, Sabtu, 4 Juni 2022.

 

BADUNG.Balipolitika.com– Melalui semangat marhaenisme, DPC Pemuda Demokrat Kota Denpasar berkolaborasi dengan DPC Pemuda Demokrat Badung menggelar seminar kebangsaan di Gedung Kriya Gosana, Kantor Bupati Puspem Badung, Sabtu, 4 Juni 2022. Seminar kebangsaan ini mengambil tema “Aktualisasi Pemikiran Bung Karno dalam Pembangunan Bangsa dan Negara”.
Bertujuan untuk mengajak seluruh generasi muda baik pada tataran sekolah, kampus, desa adat, organisasi kepemudaan yang ada di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung untuk meneladani pemikiran Bung Karno dalam pembangunan bangsa dan negara.

Wikan Pradnya Dana, Ketua DPC Pemuda Demokrat Indonesia Kota Denpasar menyatakan seminar kebangsaan ini merupakan rangkaian HUT Pemuda Demokrat Indonesia sekaligus menyongsong bulan Bung Karno dan lahirnya Hari Pancasila.

Melalui seminar kebangsaan ia berharap mampu memberikan pemahaman sekaligus edukasi kepada generasi muda mengenai gagasan pemikiran Bung Karno dalam pembangunan bangsa dan negara. Dalam hal ini terkait peran pemuda agar bergerak untuk masyarakat, khususnya Pemkab Badung dan Kota Denpasar.
Lebih Lanjut, I Dewa Putu Ardita Yasa, Ketua DPC Pemuda Demokrat Indonesia Badung, merinci pembicara yang diundang, yakni Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa, I Kadek Surya Jayadi, akademisi muda lulusan UGM, dan aktivis Anak Agung Bagus Cahya Dwijana.

Sekda Badung menjelaskan penguatan nilai-nilai Pancasila sangat penting terutama dalam pendidikan anak dan generasi muda di masa kini. “Jadi jangan sampai Pancasila hanya sekedar teori saja, kerena yang paling penting Pancasila dapat diimplementasikan pada tindakan kita sehari-hari. Menekankan pentingnya pendidikan Pancasila dalam pendidikan generasi muda sebagai penguat karakter bangsa adalah wujud semangat Marhaen Bung Karno,” tegasnya.

Surya Jayadi mengatakan Bung Karno adalah seorang pemikir dan seseorang yang gemar membaca literatur apa pun. Banyak membaca dan menyerap saripati kehidupan membuat Bung Karno cakap mengolah sebuah informasi dan pengetahuan. Ungkapnya meneladani Bung Karno haruslah melek literasi, semakin tinggi literasinya, semakin baik pula kecakapan hidup seseorang. Bangsa-bangsa yang besar dan maju lainnya di dunia memiliki latar belakang literasi yang baik dan panjang. Selanjutnya, bagi bangsa yang berkarakter seperti bangsa Indonesia ini, literasi dapat dijadikan sebagai standar untuk pengamalan Pancasila.

Sementara itu, aktivis muda Anak Agung Bagus Cahya Dwijana menilai Bung Karno mampu membawa pergerakan Bangsa Indonesia pada tatanan baru. Sang proklamator bisa melepaskan belenggu dari penjajahan kolonial dan imperialisme. Selain itu, Bung Karno memformulasikan konsep Trisakti, yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan sebagai bentuk revolusi suatu bangsa.

Falsafah Trisakti yang dinarasikan Bung Karno tersebut sampai sekarang masih sangat relevan. Tiap bangsa, harus memiliki kemandirian untuk dapat disebut merdeka seutuhnya’ tegasnya .
Di akhir kegiatan, Dewa Ardita mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mensupport seminar kebangsaan tersebut. (lit/bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!