EVAKUASI – Pohon Pule di Monkey Forest tumbang akibat cuaca buruk, sebabkan korban jiwa dan luka-luka.
GIANYAR, Balipolitika.com – Tragedi berdarah kembali terjadi di Gianyar, Bali. Kali ini peristiwa mengerikan terjadi di Monkey Forest, Ubud, Bali.
Akibat cuaca buruk, angin kencang serta hujan lebat yang terus mengguyur, menyebabkan pohon keramat di areal suci (pura) di dalam Monkey Forest tumbang.
Naasnya, kejadian ini menyebabkan korban jiwa dan korban luka-luka. 2 WNA yang sedang plesiran melihat hutan di sana, malah meregang nyawa (meninggal dunia).
Kejadian yang begitu tiba-tiba mengagetkan banyak pihak, terutama turis yang sedang berada di TKP. Selain 2 wisatawan mancanegara (wisman) atau WNA yang tewas dalam peristiwa pohon tumbang tersebut.
Satu orang konon mengalami luka serius. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, kedua korban tewas adalah WNA perempuan asal Prancis berinisial FJC (32) dan WNA perempuan asal Korea Selatan berinisial KH (42).
Jasad para korban di RSU Kenak Medika Ubud. Sedangkan korban luka berat yaitu LS (43) WNA perempuan asal Korea Selatan.
Pohon tumbang merupakan pohon sakral dan keramat di Bali, apalagi pohon tumbang ini berada di areal suci atau pura yang ada di tengah hutan di wilayah Padang Tegal, Ubud ini.
Menurut saksi mata, I Nyoman Lilir, insiden pohon tumbang berlangsung tiba-tiba saat dirinya tengah bertugas memantau situasi di lokasi.
Kejadian bermula saat angin kencang serta hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Ia menyebut jika tiba-tiba ada angin kencang dengan turun hujan, ia pun mendengar suara pohon roboh.
Pohon beringin besar di dekat Pura Prajapati tumbang ke arah timur, menimpa pohon pule dan kresek, sehingga ketiganya roboh sekaligus.
Pohon-pohon tersebut menimpa wisatawan yang tengah menikmati panorama di lokasi. Para pengunjung atau wisatawan lari berhamburan, namun beberapa orang salah mengambil langkah, sehingga terkena ranting.
Pohon beringin yang berada di selatan Pura Prajapati menjadi pohon pertama yang tumbang. Cabangnya kemudian menimpa pohon pule dan pohon kresek di sekitarnya.
Ketiga pohon besar tersebut tumbang ke arah timur, menimpa sejumlah wisatawan yang tengah menikmati panorama Monkey Forest.
Dalam upaya menghadapi potensi cuaca ekstrem, Tim Gabungan yang terkoordinasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, memulai kegiatan perompesan pohon.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin di Denpasar, Selasa (10/12/2024), mengatakan kegiatan dengan pendataan dan asesmen pada hari pertama, untuk mengidentifikasi pohon-pohon besar, tua, dan rapuh yang berpotensi roboh atau mengganggu pengguna jalan. Pohon-pohon yang menghalangi jaringan kabel atau instalasi juga masuk dalam prioritas penanganan.
Birokrat asal Desa Werdi Bhuwana ini, mengatakan langkah ini menjadi bagian dari mitigasi bencana menyusul rilis BMKG yang memperkirakan cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi dalam beberapa bulan mendatang.
Selain perompesan pohon, ia mengimbau warga untuk menjaga saluran air agar tidak tersumbat, guna mencegah banjir. (BP/OKA)