Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pariwisata

2 Tahun Pariwisata Nyungsep, Disel Harap G20 Tetap di Bali

Ikhlas Tanpa Ogoh-Ogoh Demi Ekonomi Bangkit

TETAP DI BALI: Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Badung, I Wayan Disel Astawa harap G20 di Bali jangan digoyang-goyang dan dipindahkan. 

 

DENPASAR, Balipolitika.com– Isu Bali batal jadi tuan Rumah G20 menjadi kabar mengejutkan di awal tahun 2022. Tanda-tanda perpindahan lokasi acara pertemuan akbar Kelompok Dua Puluh atau G20 yang terdiri dari 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah Uni Eropa berpeluang batal digelar di Pulau Dewata Bali ini terpampang dalam surat bernomor S-3/G20.33/2022 tertanggal 19 Januari 2022 Panitia Pelaksana Pertemuan G20 Bidang Finance Track, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Adapun perihal surat dimaksud menyampaikan informasi pemindahan lokasi kegiatan G20 dari Bali ke Jakarta. Surat dengan sifat sangat segera ini ditandatangani oleh Sekretaris 1 (Panitia Pelaksana G20 (Bidang Logistik), Rudy Rahmaddi. 

Perpindahan salah satu rangkaian kegiatan G20 jalur keuangan di tahun 2022, yakni FCBD ke-2 dan FMCBG ke-1 yang direncanakan pada 15-18 Februari 2022 di Nusa Dua, Bali ke Ibu Kota Jakarta direspons anggota  DPRD Bali dari Fraksi Gerindra, I Wayan Disel Astawa. Ia menyebut Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 yang akan dihadiri oleh sekitar 287 perwakilan negara asing dan organisasi internasional di 17 kota di Indonesia, termasuk Bali merupakan harapan di tengah anjloknya perekonomian selama 2 tahun terakhir akibat pandemi Covid-19. Disel menggarisbawahi agenda G20 yang setidaknya menghadirkan 5.282 pejabat dan anggota keluarga delegasi ke Bali idealnya tidak dipindahkan. 

Ia pun berharap para delegasi yang mengikuti berbagai jenis pertemuan-pertemuan, mulai dari KTT, Pertemuan Tingkat Menteri, Sherpa Meeting, Working Groups, Engagement Groups New Initiative atau diperkirakan akan ada 25 virtual meetings, 122 hybrid meetings, 77 physical meetings menyempatkan diri singgah di surga baru Bali yang terletak di Pantai Melasti, Desa Adat Ungasan. 

“Kami di Desa Ungasan yang jaraknya berdekatan dengan lokasi penyelenggaraan KTT G20 rela tidak membuat ogoh-ogoh serangkaian upacara Nyepi Tahun Baru Saka 1944 untuk mendukung suksesnya agenda internasional G20. Sebagian masyarakat Bali juga menyadari hal tersebut sehingga dalam Nyepi tahun ini kembali ikhlas tanpa ogoh-ogoh. Ini kan tandanya kami siap mendukung pelaksanaan G20 di Bali. Kami siap kompak membangkitkan kembali pundi-pundi pariwsata Bali yang sudah 2 tahun nyungsep,” ujar Ketua DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Badung itu, Kamis (20/1/2022) pagi. 

Mengacu capaian vaksin di Provinsi Bali sampai dengan Rabu, 19 Januari 2022 yang mencapai 102,89 % untuk vaksin pertama dan 91,92 % untuk vaksin kedua serta sudah dimulainya pemberian vaksin ketiga alias booster, Disel menilai Provinsi Bali sangat siap menjadi tuan rumah G20. Lebih-lebih mengacu data Satgas Covid-19 Provinsi Bali, kasus aktif di Pulau Dewata per Rabu, 19 Oktober 2022 hanya 156 kasus. Jauh dibandingkan Provinsi DKI Jakarta yang pada hari yang sama menambah kasus positif sebanyak 1.012 kasus. 

“Jadi saya sangat berharap pemerintah pusat mengerti terhadap Bali dan tetap konsisten terkait agenda pelaksanaan G20 di Pulau Dewata, Bali. Mari tingkatkan kepatuhan terhadap pelaksanaan prokes dan lakukan vaksin lengkap sehingga agenda G20 di Bali berlangsung sesuai rencana,” harap politisi asal Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung itu penuh semangat. (bp) 

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!