AMLAPURA, Balipolitika.com- Debat Terbuka Kedua Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem Tahun 2024 bertajuk “Memberikan Pelayanan dan Penyelesaian Persoalan Daerah Karangasem” berlangsung “panas” di Trans Studio Bandung, Denpasar, Minggu, 3 November 2024.
Para kandidat, yakni Paslon Nomor Urut 01 I Wayan Kari Subali- I Ketut Putra Ismaya Jaya, Paslon Nomor Urut 02 I Gede Dana- I Nengah Swadi, dan Paslon Nomor Urut 03 I Gusti Putu Parwata- Pandu Prapanca Lagosa saling melancarkan berbagai pertanyaan “serangan”.
Selaku petahana, menghadapi manuver tersebut, Paslon 01 I Gede Dana dan I Nengah Swadi konsisten menyajikan jawaban-jawaban capaian yang dikerjakan selama mengemban amanat masyarakat Gumi Lahar periode 2021-2024.
Berbagai capaian yang disampaikan dalam debat kedua ini antara lain Program Antar Jemput Pasien (AJP) yang tercatat sebanyak 68.880 kali pelayanan hingga Oktober 2024.
“Sekarang dari 23 AJP di 10 rayon, di perubahan (APBD Karangasem, red) ini ditambah 20 mobil AJP lagi. Kami ingin ke depan satu desa punya satu layanan mobil AJP,” jelas I Gede Dana.
Dijelaskan pula bahwa pemberian reward bagi warga yang rajin mengurus akta kematian di mana sebelumnya sebesar Rp2 juta akan ditingkatkan menjadi Rp4 juta.
Selain itu, dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) juga ditingkatkan baik untuk desa adat dari Rp30 juta menjadi Rp100 juta, banjar adat dari Rp 30 juta menjadi Rp70 juta, dan sekaa teruna dari Rp3 juta juga akan ditingkatkan.
Peningkatan dana BKK dilakukan untuk menjaga dan melestarikan adat, budaya, seni, dan tradisi di Kabupaten Karangasem.
“Adat, budaya, seni, dan tradisi sangat perlu kita jaga sehingga dana BKK tersebut bisa digunakan untuk program-program tersebut,” imbuh I Gede Dana diamini I Nengah Swadi.
Lebih lanjut, infrastruktur jalan dan air juga sangat diperhatikan Paslon Dana-Swadi.
Saat ini proses pelaksanaan perbaikan infrastruktur memang belum bisa rampung sepenuhnya sebab selain keterbatasan waktu kerja yang kurang dari 5 tahun, juga harus dilakukan bertahap; tidak bisa dilakukan sekaligus.
Begitu juga air bersih; saat ini pemanfaatan air Telaga Waja baru 21 persen sehingga masih ada 71 persen yang bisa dimanfaatkan untuk mengaliri air di wilayah Kubu dan Seraya.
“Kami juga akan memanfaatkan sumber-sumber mata air yang ada di Karangasem sebagai penambahan debit air untuk disalurkan sehingga masyarakat Karangasem semuanya bisa terpenuhi,” ujar politisi asal Desa Datah Karangasem ini.
Program terbaru yang ditawarkan Dana-Swadi dalam rangka meringankan beban masyarakat dengan membebaskan biaya beban air untuk pemakai di bawah 20 meter kubik.
Biaya tersebut akan disubsidi dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Program baru lain yang ditawarkan berupa insentif untuk ibu melahirkan sebesar Rp2 juta tiap persalinan.
“Program ini untuk menghindari bayi dengan kondisi gizi buruk dan stunting,” imbuhnya.
Paslon Dana-Swadi juga berjanji akan memberikan dana operasional bagi masing-masing pecalang sebesar Rp10 juta.
Ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan di desa adat masing-masing.
Ungkapnya para pecalang juga akan difasilitasi seragam pecalang dan diberikan pelatihan khusus dengan melibatkan TNI/Polri. (bp/ken)