SUKOJIN EFFECT: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Parta uraikan perihal lenyapnya kelangkaan LPG 3 kg pasca kasus gudang Sukojin meledak dan terbakar.
DENPASAR, Balipolitika.com– Selain berdampak mengerikan berupa hilangnya 18 nyawa pekerja, kasus meledak dan terbakarnya gudang gas milik Sukojin di Jalan Cargo Taman I, Umasari, Ubung Kaja, Denpasar, Bali pada Minggu, 9 Juni 2024 pagi ternyata ada hikmahnya.
Hikmah dimaksud kini dinikmati oleh seluruh masyarakat Bali berupa hilangnya kelangkaan gas yang terjadi beberapa pekan terakhir sebelum gudang Sukojin meledak.
Lenyapnya kelangkaan gas di Pulau Dewata pasca gudang Sukojin meledak dan terbakar serta sejumlah titik pengoplosan ini salah satunya disampaikan oleh anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Parta.
“Pasca ledakan gudang Sukojin dan jeda sementara para pengoplos, gas LPG lancar jaya. Penjualan resmi LPG 12 kg, 50 kg pada agen-agen meroket sampai 300 persen,” ucap I Nyoman Parta.
Di pangkalan maupun di warung-warung, persediaan gas sangat banyak. Bahkan, pangkalan saat ini mengalami kesulitan untuk menghabiskan stok gasnya.
“UMKM berjalan seperti biasa, warung-warung dan lapak kuliner beroperasi, binatu, kandang penggemukan ayam juga menggunakan LPG berjalan dengan baik dan gas lancar,” tutup I Nyoman Parta.
Politisi PDI Perjuangan ini mengaku telah memantau ketersediaan gas melon di seluruh Bali dan stok gas elpiji 3 kg di warung-warung dan pangkalan sangat melimpah. (bp/ken)