Ilustrasi: Gede Gunada
KEMATIAN SEEKOR KUCING
— Iting
apakah ingatan kurang manisnya
dari sebuah kehadiran?
kenangan tidak sama indahnya
dengan kenyataan?
: meong? (suara di kejauhan)
dia membayangkan
kaki-kaki kecil berlarian
di hutan pinus
napas yang tersengal
dan persahabatan
yang kelak menjadi kekal
: miao (suara bersahutan)
dalam pusaran silam
suara geram
permainan dan kemarahan
terputus seketika
: miauw!
terbaring dalam diam
hentakan demi hentakan
helaan yang penghabisan
di depan kefanaan
yang tampak abadi seketika
apakah segunduk tanah merah
akan kurang cantiknya
daripada seekor kucing
bermain riang
di bawah teras jendela?
Agustus 2023
DUA EKOR KUCING DI HALAMAN
sebuah lagu kanak-kanak:
dua ekor anak kucing
bermain, berlari,
berguling-guling
di atas abu
dua ekor anak kucing
di halaman
saling memiting
riangnya dunia
tak habis bercanda
dua ekor anak kucing
di lembaran-lembaran
buku semesta raya
lelah bermain
tidur dalam damainya
Agustus 2023
SEEKOR AYAM MEMATUK DI PEKARANGAN
seekor ayam mematuk
di pekarangan
siang merentang
matahari tinggi
panas seperti dalam tungku api
kudengar hutan terbakar
di sana sini
raungan kapal udara
menjatuhkan bom air
mendung lenyap
dari hujan buatan yang gagal
awan tercerai-berai
karena angin tak bisa
diajak berkawan
seekor ayam mematuk
rerumput kering di halaman
sore turun dalam asap
polusi dan hutan yang
terbakar
Agustus 2023
MEMIJAT IBU
seperti menyusur
liku sungai yang abadi
di sekujur otot dan jalinan cinta
tak ternyana
tulang-tulang meringkih
karena tahun-tahun yang berpendar
kebahagiaan yang dicitakan
tak habis dicurahkan
lapisan jangat menua
tarikh kasih yang memancar
torehan cuaca di lembaran
almanak yang disobekkan
ibu, begitulah cahayamu
menggelimang di tubuh waktu
melesat melampaui zaman
dalam duka dan bahagia
memandu kami selalu
anak-anakmu
Agustus 2023
BIODATA
Ready Susanto lahir di Palembang, 25 Desember 1967, lulus dari Departemen Jurnalistik Fikom Universitas Padjadjaran pada 1992. Bekerja sebagai jurnalis dan editor di beberapa penerbit di Jakarta-Bandung: Pustaka Utama Grafiti (Kelom¬pok Tempo, 1994-1998), Mingguan Tokoh (kelompok Bali Post, 1998-1999), Mizan Media Utama (1999), dan Kiblat Buku Utama (2000-2022)—penerbit yang ikut dia dirikan. Puisi-puisinya dimuat di berbagai media massa dan beberapa antologi bersama. Kumpulan puisi tunggalnya Surat-Surat dari Kota (2006), Sepucuk Pesan Ungu (2007), Album Buahhatiku (2007), dan Sejumlah Tempat Bayanganmu Sekelebat (2019). Alamat surat-e: [email protected].