Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Ekbis

Trading Emas Jadi Incaran di Era Corona

Denpasar (BaliPolitika.Com) – Coronavirus Disease alias Covid-19 membuat tatanan masyarakat dunia berantakan. Krisis ekonomi meluas dan tak ada satu pun negara di dunia yang tidak terimbas. Dalam kondisi terpuruk tersebut, trading di bursa berjangka, khususnya di PT Solid Gold Berjangka (SGB) justru “bergairah”. Hal tersebut disampaikan Peter Christian Susanto, Pejabat Sementara Branch Manager PT Solid Gold Berjangka, Jumat (26/6).

“Sekarang posisinya sideways, atau market bergerak pada range naik dan turun tertentu. Jadi lebih gampang melihat dan masuk ke market,” ucapnya. Peluang menarik ini bagus untuk trading, sebab transaksi gold tidak terlalu fluktuatif seperti biasanya. Trading gold alias emas terang Peter dominan disukai nasabah SGB dibandingkan index dan forex. SGB jelasnya punya beberapa produk selain emas. Produk index SGB di antaranya Hangseng dan Nikkei. Sementara forex mencakup GBP, Euro, AUD, Yen, dan mata uang Swiss.

Syarat jadi nasabah, ungkapnya minimal membuka rekening di SGB senilai Rp 100 juta. Modal untuk trading adalah Rp 10 juta per lot. Keuntungan nasabah jelasnya tergantung transaksi dan pergerakan market. Ia mengingatkan trading di bursa berjangka mengandung konsep high risk high return. Untuk itu, dibutuhkan analisa teknikal dan fundamental yang tepat dan pas.

“Kami ada sales marketing sekitar 150-200 orang. Wakil pialang tersertifikasi di kantor kami juga ada tiga, tugas mereka memberikan informasi apa adanya tentang bisnis ini termasuk resiko,” jelasnya. Sehingga ketika seorang nasabah tertarik trading, ia akan dipertemukan dengan wakil pialang ini. Guna diberikan edukasi dan sosialisasi terkait dunia trading, peluang dan resikonya.

Ditambahkannya, sejak awal tahun hingga April 2020, SGB mengalami pertumbuhan 51 account yang masuk menjadi nasabah. Adapun volume transaksi periode Januari-April 2020 mencapai 4.841 lot. Lanjutnya, dominan trading nasabah ini adalah trading emas. Sementara sejak SGB buka dari 2018 sampai 2020 telah ada sekitar 500 account.

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, jelasnya pergerakan emas fluktuatif di market. Bahkan kini cenderung naik, karena emas dianggap sarana investasi teraman di tengah ketidakpastian. Buktinya harga emas naik sekitar 1.720 per troy ounce dari sebelumnya sekitar 1.600-an. “Pandemi ini juga membuat banyak orang mencari uang melalui trading emas,” tegasnya.


Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!