DENPASAR, Balipolitika.com– Kurang dari seminggu, polisi menghadiahi timah panas bagi 2 pelaku pembunuhan sadis di Pulau Dewata, Bali.
Dor kaki kanan-kiri pertama bersarang di kaki Bastomi Prasetyawan (33 tahun) asal Dusun Tegal Pare, Kelurahan Wringin Putih, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin, 17 Februari 2025.
Bastomi Prasetyawan merupakan pelaku senggol bacok terhadap korban I Kadek Parwata di depan Warung Auna, Jalan Nangka Utara, Kelurahan Tonja, Banjar Tangguntiti, Denpasar Utara, Kamis 13 Februari 2025 dini hari.
Dor kaki kanan-kiri kedua dihadiahkan kepada Muhammad Rafli Barizi (21 tahun) yang menikam Kartini (56 tahun) di Perumahan Kori Nuansa Barat, Blok III Rumah No. 6, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali, Minggu, 23 Februari 2025 sekitar pukul 03.15 Wita dini hari.
Muhammad Rafli Barizi ditembak polisi karena melakukan perlawanan dan sempat kabur saat diamankan di kawasan Banjar Semer Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Minggu, 23 Februari 2025 sekitar pukul 18.30 Wita.
Merespons tindakan tegas terukur polisi yang mendor kaki kiri-kanan 2 pelaku pembunuhan di Bali dalam rentang waktu seminggu terakhir, I Gede Pasek Suardika atau yang akrab disapa GPS menyatakan dukungan.
“Tradisi dor untuk para pelaku kejahatan yang meresahkan di Bali adalah pilihan yang tepat. Kita dukung Polri bersikap tegas karena dampaknya luar biasa bagi Bali. Keamanan dan kenyamanan adalah syarat penting pariwisata berjalan dengan baik. Jangan biarkan manusia sampah yang datang ke Bali merusak citra Bali,” tegas I Gede Pasek Suardika, Senin, 24 Februari 2025.
“Sekalian warning para pembuat onar kalau nasib mereka di Bali akan menyusul seperti yang sudah terjadi di dua kasus terakhir ini. Dor adalah solusi jangka pendek. Sebab itu juga bisa mengerem niat orang yang mau berbuat jahat di Bali. Bravo Polri,” imbuh politisi dan advokat kenamaan Bali yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI masa bakti 2009-2014 dan anggota DPD RI masa bakti 2014-2019 itu sembari menuliskan tagar khasnya, #DahGituAja. (bp/ken)