HIDUP DEMOKRASI: Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) masa bakti 2019-2024 saat memberikan penilaian terhadap sosok I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat, Minggu, 14 Juli 2024.
DENPASAR, Balipolitika.com– Anggota DPR RI Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra menilai I Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat bukanlah pengkhianat.
Penilaian itu merujuk berpalingnya putra Prof. Dr. drg. I Gede Winasa itu ke lain hati menjelang Pilkada Jembrana 2024.
Gus Adhi- sapaan akrab Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra- menyebut pilihan Ipat meninggalkan petahana Bupati Jembrana 2021-2024, I Nengah Tamba justru menegaskan bahwa proses demokrasi di Bumi Makepung hidup.
“Saya melihat di Jembrana demokrasi hidup. Ini (berpalingnya Ipat dari Tamba, red) wajib menjadi evaluasi kita bersama. Apa yang dilakukan oleh Pak Ipat bagi saya sendiri bukanlah seorang pengkhianat, tapi ini proses demokrasi. Di sinilah sekarang peran Partai Golkar karena ada lebih dari satu kader yang berkeinginan tampil di ajang pilkada, maka survei dilaksanakan. Mana yang terbaik dialah yang kita calonkan sebagai kandidat di pilkada nanti,” ucap Gus Adhi diwawancarai, Minggu, 14 Juli 2024.
Kader Golkar, ungkap Gus Adhi memiliki kebebasan berproses di mana saja, namun begitu turun hasil survei di sanalah akan terlihat siapa yang ideal menggunakan Golkar sebagai “kendaraan” bertarung merebut simpati rakyat di Pilkada Serentak 2024.
“Biarkan proses ini berjalan. Jangan dibesar-besarkan. Kalau menurut saya, saya kurang setuju kalau Pak Ipat disebut seorang pengkhianat. Ini proses dan proses ini yang kita lakukan dan harapan saya siapa pun nanti yang menjadi kepala daerah di mana pun ya jangan lagi menjadi kepala daerah partai. Jadi harus menjadi kepala daerahnya rakyat. Khususnya rakyat Jembrana,” pesan Gus Adhi.
Menjadi kepala daerah rakyat, imbuhnya sangat penting karena membangun sebuah daerah harus berbekal kebersamaan dan dengan tidak mengedepankan warna.
“Ini akan menjadi kebanggaan kita bahwa demokrasi di Bali menjadi tontonan nasional dan internasional,” tegasnya. (bp/ken)