KEBULATAN TEKAD: Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa- I Bagus Alit Sucipta (Adicipta) dalam acara deklarasi di Balai Subak Blahkiuh, Pasedahan Yeh Kilap, Banjar Dlodpasar, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Minggu, 22 September 2024.
MANGUPURA, Balipolitika.com- Petani se-Kabupaten Badung kompak mendukung Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Wayan Koster- I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) bersama Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa- I Bagus Alit Sucipta (Adicipta).
Kebulatan tekad petani di Badung disampaikan dalam acara sosialisasi dan deklarasi Koster Giri dan Adi Cipta petani se-Kabupaten Badung di Balai Subak Blahkiuh, Pasedahan Yeh Kilap, Banjar Dlodpasar, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Minggu, 22 September 2024.
Acara itu langsung dihadiri oleh Bakal Calon Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, Bapaslon Bupati, dan Wakil Bupati Badung Adicipta, Ketua Tim Pemenangan Adicipta I Gusti Anom Gumanti, DPRD Badung, dan Bali dari PDI Perjuangan tokoh masyarakat, petani se-Kabupaten Badung, dan undangan lainnya.
Pada kesempatan itu, Paslon Koster-Giri mepunia (berdonasi) Rp50 juta kepada petani Badung dan Paslon Adicipta donasi Rp35 juta kepada petani Badung.
Kebulatan tekad petani se-Badung dibacakan langsung oleh Majelis Madya Subak Kabupaten Badung Agus Gede Widita di hadapan paslon yang diikuti oleh para petani yang hadir.
“Kami petani se-Kabupaten Badung menyatakan kebulatan tekad. Pertama, mendukung, memilih, dan memenangkan paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2004-2029, Bapak Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta. Kedua, mendukung, memilih, dan memenangkan paslon bupati dan Wakil Bupati Badung Adi Arnawa dan Bagus Alit Sucipta,” tegas Agus Gede Widita yang diikuti serempak oleh para petani Badung.
Kemudian, Paslon Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta menginginkan subak di Badung selalu tetap lestari. Karena sudah ada perlindungan lahan pertanian berkelanjutan atau lahan sawah dilindungi.
“Saya ingin subak di Badung tetap ajeg dan lestari,” jelas Giri Prasta.
Giri Prasta juga menginginkan menggaji para petani di Badung, namun belum ada regulasi untuk itu sehingga dialihkan lewat program subsidi petani.
Contohnya, gabah petani di Badung dibeli langsung oleh Pemkab Badung melalui Perumda Pasar dan Pangan Giri Mangu Sedana dengan harga yang kompetitif.
“Saya jamin supaya bela beli wujudkan petani dan bangga menjadi petani,” tegasnya.
Ke depan subak yang ada di Kabupaten Badung dijadikan role model di Provinsi Bali untuk kesejahteraan krama Bali. Selain itu, juga akan menyumbangkan traktor kepada para petani.
Sementara itu, Paslon Adicipta melalui I Wayan Adi Arnawa mengatakan subak di Kabupaten Badung sangat diperhatikan I Nyoman Giri Prasta dibuktikan dengan keinginan agar petani di Badung sejahtera.
”Sampai Pak Giri Prasta meminta bagaimana petani di Badung dapat gaji. Karena begitu besar keinginan untuk mennyejahterakan petani. Waktu saya jadi sekda, saya berpikir biar petani benar-benar menikmati dengan indikator ukuran bagaimana nilai tukar petani meningkat. Mulai kita memastikan agar petani makmur; dipastikan produk petani mendapat hasil,” jelasnya.
Melalui kebijakan Bupati Badung membangun Perumda Pasar dan Pangan, salah satunya membeli produk petani.
“Saat ini baru membeli produk gabah petani Badung. Pembelian ini akan terus berlanjut dengan produk pertanian lainnya. Terlebih adanya kebulatan tekad mendukung Koster-Giri dan Adicipta. Kalau sudah krama petani mendukung dan berjuang, kami juga akan memperjuangkan hak-hak petani Badung. Krama subak tidak usah ragu, kami tetap komitmen, membantu kegiatan subak yang ada di Badung,” jelasnya.
Paslon Adicipta juga mempunyai komitmen, salah satu menjaga alih fungsi lahan dan dipastikan pendapatan petani di Badung meningkat.
“Kita tidak main-main, berdasar data BPS 2024, nilai tukar petani di Badung meningkat dan tertinggi di Bali,” katanya.
Tidak hanya itu, persoalan jalan tani dan saluran irigasi menjadi program prioritas Adicipta.
Selain itu, dari produk petani lainnya, seperti cabai, kedelai, jagung akan dirancang dibeli oleh pemerintah.
“Kami minta petani hanya memproduksi pangan, kami di pemerintah yang membeli. Kami punya komitmen dengan harga yang wajar sehingga petani tidak ragu-ragu untuk bertani. Petani hanya tugasnya bercocok tanam dan memastikan ada pangan di Badung,” tegasnya.
Ia kembali menegaskan di Badung mesti berdaulat pangan di Badung.
Bahkan, anggaran di Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung telah dianggarkan ratusan miliar rupiah.
“Semua itu karena Bupati Giri Prasta sayang terhadap petani,” terangnya. (bp/ken)