BANTAH: Pasca ramainya pemberitaan soal adanya penggerebekan oleh BNN Bali, Manajemen EC Executive Karaoke Bali membantah kabar tersebut, Kamis, 24 Oktober 2024. (Ilustrasi: Gung Kris)
DENPASAR, Balipolitika.com- Manajamen EC Executive Karaoke Bali membantah adanya kabar di sejumlah media, terkait adanya penggerebekan narkoba oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali, diduga melibatkan oknum anggota Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar, turut diamankan dalam operasi yang berlangsung pada Selasa, 22 Oktober 2024 lalu.
Saat dikonfirmasi wartawan Balipolitika.com, manajemen EC Executive Karaoke Bali melalui Perwakilan Bidang Humas, Wayan Armawan, mempertanyakan kebenaran berita terkait penggerebekan oleh BNNP Bali beberapa waktu lalu.
“Kebenarannya (berita penggerebekan, red) mungkin cuma tiga persen (3%, red) dari caranya membuat berita,” singkatnya melalui pesan aplikasi WhatsApp, Kamis, 24 Oktober 2024.
Lebih lanjut pihaknya juga mengaku, saat ini belum bisa menemui langsung wartawan untuk memberikan klarifikasi dan meluruskan kabar beredar, terkait adanya operasi penggerebekan oleh tim BNNP Bali.
“Untuk sementara seperti itu dulu, mohon maaf kami belum bisa menemui rekan-rekan sekalian,” tutupnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun tim redaksi, diketahui ada sebanyak 12 orang tamu EC Executive Karaoke Bali yang diamankan oleh petugas BNN Bali dalam operasi penggerebekan tersebut, dari belasan tamu tersebut menurut informasi ada satu orang oknum anggota polisi aktif yang juga ikut diamankan.
Dari hasil penggeledahan, BNNP Bali diketahui berhasil mengamankan puluhan gram barang bukti (BB) narkoba jenis sabu, ratusan butir pil ekstasi serta alat hisap sabu (bong), dari seorang wanita yang merupakan Target Operasi (TO) BNNP Bali.
Dikonfirmasi terpisah, Made Dwi selaku Humas BNNP Bali, mewakili Kepala Bidang Pemberantasan, I Made Sinar Subawa membenarkan kabar yang beredar, itu merupakan tindak lanjut dari hasil penyelidikan tim terhadap TO yang sudah dibuntuti dari apartemennya, kemudian dilakukan penggerebekan oleh tim BNNP Bali sekitar pukul 21.30 WITA di salah satu room, dilaksanakan tim tanpa menimbulkan kecurigaan pihak manajemen EC Executive Karaoke Bali alias operasi senyap.
“BNNP Bali benar adanya melakukan pengungkapan kasus ditempat (EC Executive, red) hiburan tersebut. Saat ini kami masih melakukan pengembangan kasusnya,” jelas Made Dwi, Kamis, 24 Oktober 2024.
Selanjutnya, terkait adanya dugaan keterlibatan oknum anggota Polresta Denpasar yang turut diamankan dalam pengungkapan tersebut, Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi, hingga berita ini tayang belum dapat memberikan keterangan persnya kepada wartawan.
“Belum bisa kami konfirmasi kepastiannya, kami belum dapat informasi,” singkatnya.
Informasi terakhir juga belum dapat dipastikan mengenai detail barang bukti yang diamankan oleh BNNP Bali, serta adanya dugaan keterlibatan oknum polisi juga belum diketahui kebenarannya, mengingat masing-masing pihak saat ini masih melakukan proses penyelidikan dan pengembangan terkait kasus tersebut. (bp/gk)