ADOPSI: Mantan Gubernur Bali 2008-2018, Komjen Pol (Purn) I Made Mangku Pastika, saat berbincang dengan awak media di Denpasar, Senin, 4 November 2024. (Sumber: Gung Kris)
DENPASAR, Balipolitika.com- Pasca ramainya salah kaprah warganet soal konsep “New Singapore” dan “New Hongkong” yang dicetuskan oleh Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, saat kunjungannya di Bali beberapa hari lalu, Mantan Gubernur Bali 2008-2018, Komjen Pol (Purn) I Made Mangku Pastika berusaha meluruskan persepsi masyarakat agar tidak gagal paham soal konsep tersebut, Selasa, 5 November 2024.
Saat ditemui langsung wartawan Balipolitika.com, Mangku Pastika menegaskan bahwa Presiden Prabowo bukan ingin mengubah Bali menjadi Singapura atau Hongkong baru, tetapi yang dimaksud adalah konsep pembangunan Bandara Bali Utara alias North Bali International Aiport, kedepan Prabowo menginginkan Bandara Bali Utara bisa mengadopsi teknologi canggih dan modern seperti Chiangi Aiport atau Hongkong International Airport.
“Agar masyarakat tidak salah paham, kebetulan beliau (Prabowo Subianto, red) sempat bisik-bisik sama saya soal konsep itu. Beliau ingin sekali kalau Bali ini bisa punya bandara yang lebih modern seperti Singapura dan Hongkong. Jadi, jangan dipelintir itu, beliau sangat cinta budaya Bali,” singkatnya.
Lebih lanjut Mangku Pastika mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo berkeinginan, nantinya konsep North Bali International Airport bisa dilengkapi fasiltas canggih dengan lanskap operasional industri penerbangan terbaru, seperti alat-alat check-in mandiri dan sistem penanganan bagasi otomatis.
Mengingat Bali merupakan destinasi pariwisata terbaik yang dimiliki Indonesia sehingga sudah barang tentu bandara sebagai pintu masuk utamanya harus dibangun dengan sedemikian rupa sehingga nantinya bisa memberikan kesan mendalam bagi para wisatawan yang berkunjung, tentang bagaimana Bandara Bali Utara ini menjadi pusat transportasi udara dunia yang dimiliki Indonesia.
“Sudah jelas itu maksud beliau apa, bahwa fokus utamanya adalah konsep pembangunan bandara di Bali Utara yang akan mengadopsi teknologi dan standar internasional seperti Singapura dan Hongkong. Untuk itu Bali harus satu jalur agar lancar jadinya barang (Bandara, red) ini. Beliau juga sudah tekankan kok di pidato sebelumnya, komit untuk menjaga adat dan budaya Bali,” tegasnya. (bp/gk)