ILUSTRASI – Selama 2024 sudah 7 nyawa PMI asal Jembrana hilang di luar negeri.
JEMBRANA, Balipolitika.com – Kabar duka kembali datang dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali. Seorang PMI asal Jembrana bernama I Komang Sudiarna (50) meninggal dunia, karena kecelakaan kerja.
Pria paro baya yang bekerja di bidang peternakan ini sudah bekerja di Jepang sejak 2019 lalu. Menurut informasi, PMI asal Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo tersebut meninggal dunia sekitar pukul 13.51 waktu setempat, (31/12/2024) lalu.
Korban tertimpa kayu saat menjalankan tugasnya menebang pohon, dengan loader yang menghalangi kandang babi milik majikannya di Jepang.
Kabid Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja (P3T) Disnakerperin Jembrana, I Putu Agus Arimbawa menuturkan, musibah menimpa seorang PMI asal Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo bernama I Komang Sudiarna.
Pasca menerima informasi tersebut, pihak pemerintah langsung mendatangi rumah PMI tersebut.
Dari hasil koordinasi, keluarganya menyatakan bahwa pria 50 tahun tersebut sudah bekerja di Jepang sejak 2019 lalu. Yang bersangkutan berangkat dengan skema mandiri.
“Informasinya, korban ini meninggal dunia setelah tertimpa kayu saat menjalankan tugasnya atau kecelakaan kerja di peternakan babi di Jepang,” kata Agus Arimbawa.
Berdasarkan catatan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Jembrana, sedikitnya ada tujuh orang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Jembrana yang meninggal dunia di luar negeri sepanjang tahun 2024 kemarin. Mereka rata-rata menderita sakit dan ada juga yang mengalami kecelakaan kerja.
Menurut data, tujuh PMI tersebut di antaranya adalah bekerja di kapal pesiar, di Turki, dan bekerja di Jepang. Dua orang PMI yang bekerja atau magang di Jepang meninggal dunia karena kecelakaan saat bekerja.
“Selama 2024 kemarin sedikitnya ada tujuh orang (PMI) yang meninggal dunia di luar negeri,” kata Agus Arimbawa, Jumat (3/1/2024).
Dia melanjutkan, mereka yang meninggal dunia di luar negeri tersebut sebagian besar atau 5 orang karena menderita sakit. Sementara dua orang di antaranya karena kecelakaan saat bekerja.
Selama ini, kata dia, pihak pemerintah telah hadir untuk memfasilitasi maupun melakukan pendampingan terhadap pemulangan PMI tersebut.
“Ada yang kita fasilitasi dari Bandara Ngurah Rai untuk ke rumah duka, ada yang sifatnya pendampingan juga karena mereka sudah mendapat fasilitas perusahaan tempatnya bekerja di luar negeri,” jelasnya.(BP/OKA)