Ilustrasi kebakaran – Kabar duka usai kapal tanker meledak di perairan Karangasem Bali, 5 ABK meninggal dunia, belasan korban luka bakar.
KARANGASEM, Balipolitika.com – Kabar duka datang dari Karangasem Bali, usai tragedi kebakaran terjadi pada sebuah kapal tanker di perairan Karangasem, Bali.
Dari informasi pihak kepolisian, kapal tanker terbakar di dekat Pulau Tepekong, perairan Candidasa, Desa Bugbug, Kabupaten Karangasem, Rabu, 7 Agustus 2024.
Peristiwa kebakaran ini kemudian membuat 5 ABK meninggal dunia, dan belasan orang lainnya menderita luka bakar.
Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu I Gede Sukadana, mengatakan kebakaran kapal tanker terjadi pukul 03.00 Wita.
Jadi pukul 01.18 Wita, kapal tanker mengangkut BBM menuju Sumbawa, NTB. Saat kapal berada di seputaran perairan Karangasem, tiba-tiba seorang kru kapal, mendengar suara ledakan di bagian mes kru kapal.
Kemudian saksi lainnya menuju anjungan kapal, dan mendapati sudah banyak ABK yang menderita luka bakar. Informasi lainnya, kapal tanker memuat 21 orang ABK.
Alhasil pasca terdengar suara ledakan dan terjadi kebakaran, semua ABK berkumpul di master station kapal. Hanya saja ternyata ada, 5 ABK tidak ada di master station.
Saat kepolisian dan Basarnas tiba lalu melakukan evakuasi, 5 ABK tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Sementara 3 orang ABK mengalami luka bakar parah, dan dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah (RSUP Sanglah). Serta 12 kru kapal mengalami luka bakar ringan dilarikan ke RS Graha Bhakti Medika, Klungkung.
Sementara untuk penyelidikan dari musibah ini, Polres Karangasem berkoordinasi dan melibatkan Polair Polda Bali. Serta melibatkan Labforensik Polda Bali, untuk mengetahui penyebab dan pemicu dari terjadinya kebakaran kapal tanker tersebut. (BP/OKA)
Daftar korban meninggal dunia :
- Joko (oiler)
- Ismail (oiler)
- Riski (masinis 4)
- Syahlan (oiler)
- Faturahman (kadet mesin).
Daftar korban luka bakar di RSUP Sanglah :
- Muhamad Saiful, luka bakar 48 persen.
- Fadli, luka bakar 4 persen + susp trauma inhalasi.
- Edwin Pratama, luka bakar 39,5 persen.
- Sisanya dirawat di Klungkung 12 orang.