DENPASAR, Balipolitika.com- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 menginisiasi pengembangan water taxi di area Pelabuhan Benoa (BMTH) seiring pembangunan Bali Maritime Tourism Hub.
Water taxi hadir untuk meningkatkan serta memenuhi fasilitas standar pelabuhan yang berfokus pada pariwisata, khususnya di Pulau Bali.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 hadir dan menggagas suatu konsep pemberdayaan masyarakat pesisir, yakni nelayan di wilayah Pelabuhan Benoa.
Program Water Taxi Bali Marine bertujuan untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta mendorong peningkatkan Nilai Tambah Bersama (CSV) melalui penciptaan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di bidang pariwisata.
Program Water Taxi Bali Marine ini diharapkan mempersingkat jarak tempuh dan experience bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Tanjung Benoa, Serangan, serta Pedungan.
Termasuk meningkatkan potensi pariwisata serta mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat, pelaku bisnis pariwisata baik nelayan, tour guide, maupun pemilik UMKM lokal.
Pengembangan Program Water Taxi Bali Marine ini merupakan wujud Program TJSL Pelindo yang mengedepankan Creating Shared Value (CSV) antara perusahaan dan masyarakat.
Pasalnya, peningkatan pariwisata di Bali membawa manfaat ekonomi yang besar, tetapi juga menimbulkan tantangan lingkungan, terutama terkait kebersihan laut.
Johannes Wahyu, Plh Executive Director 3 Pelindo, menyampaikan program ini adalah bentuk Creating Shared Value (CSV) antara Pelindo dengan Tanjung Benoa.
“Pelindo akan selalu hadir bagi masyarakat Tanjung Benoa,” ungkap Johannes
Sejalan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melakukan aksi nyata dengan melaksanakan kegiatan Clean Ocean Festival hadir sebagai gerakan aksi nyata untuk membersihkan pesisir serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem laut.
Dalam Clean Ocean Festival bekerja sama dengan Lestari Foundation ini, pekerja Pelindo dan relawan lain berhasil mengumpulkan 47 karung sampah seberat 61,1 kg yang telah dipilah menjadi sampah anorganik seberat 37.2 kg dan sampah organik seberat 24.5 kg.
Pada kesempatan ini, Pelindo juga memberikan bantuan berupa pembangunan booth UMKM serta perbaikan glass bottom sejumlah kapal di Tanjung Benoa.
Nantinya tempat UMKM sebanyak 5 booth atau stand ini akan diisi oleh banjar-banjar yang ada di Tanjung Benoa.
Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya Mengapresiasi program Pelindo yang merangkul masytarakat setempat.
“Terima kasih Pelindo. Semoga dengan adanya water taxi ini bisa memberi manfaat lebih kepada masyarakat terutama Tanjung Benoa,” pungkas Made Wijaya. (bp/ken)