DENPASAR, Balipolitika.com- I Gusti Agung Ketut Wira Sutha, atau lebih dikenal sebagai Agung Wirasutha, adalah salah satu penyanyi pop Bali yang memiliki perjalanan karier yang menginspirasi.
Lahir di Kabupaten Tabanan pada 24 Mei 1973, Agung telah menorehkan berbagai pencapaian di dunia musik.
Karier Agung dimulai saat ia menjadi juara pertama dalam ajang Pemilihan Bintang Pop Bali yang digelar di Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2000.
Kemenangannya membawanya ke dapur rekaman dan membuka jalan untuk album kompilasi, di mana ia menyumbangkan dua lagu.
Ia kemudian bergabung dengan Aneka Record. Pada tahun 2002, Agung merilis salah satu lagu ikonisnya, “Tresna Garang Kuluk”.
Lagu ini menceritakan kisah unik tentang sepasang kekasih yang sedang kasmaran, namun sang pria harus menghadapi seekor anjing galak saat mengunjungi kekasihnya.
Lagu ini menjadi hits dan mengukuhkan namanya di hati para penggemar musik Bali.
Selain itu, Agung juga dikenal lewat lagu-lagu seperti “Tresna Sebates di Keneh”, “Nyuluh Lindung”, “Ngempug Celengan”, hingga “Tum Sumangka”.
Tak hanya berprestasi di Bali, Agung juga merambah dunia musik nasional.
Pada tahun 2017, ia berhasil masuk dalam tujuh besar ajang Golden Memories Indosiar.
Setahun kemudian, ia menjadi panelis di Liga Dangdut Indonesia pada 2018, membuktikan kemampuannya di kancah musik nasional.
Agung juga memiliki pengalaman tampil di berbagai ajang internasional, menunjukkan bahwa musik Bali mampu berbicara di panggung global.
Selain sebagai musisi, Agung juga merupakan seorang PNS yang bertugas di Inspektorat Kabupaten Badung.
Ia tak hanya mencipta lagu, tetapi juga memanfaatkan musik sebagai media penyuluhan, terutama untuk kampanye anti-korupsi.
Selama pandemi COVID-19, Agung justru semakin produktif.
Masa sulit itu menjadi inspirasi baginya untuk menciptakan banyak single baru.
Menurutnya, seni adalah cara untuk terus bertahan dan berkarya di tengah tantangan.
Salah satunya lagu berjudul Senang-senang.
Pada tahun 2020, Agung menerima penghargaan sebagai penggiat pembelajaran anak formal dan non-formal dari World’s Largest Lesson yang bekerja sama dengan UNICEF.
Ini menjadi bukti bahwa kontribusinya tidak hanya dirasakan di dunia seni, tetapi juga di bidang pendidikan dan sosial.
Agung Wirasutha adalah contoh nyata bagaimana seni, dedikasi, dan kreativitas dapat membawa seseorang pada pencapaian luar biasa.
Namanya tidak hanya harum di Bali, tetapi juga di tingkat nasional dan internasional, menjadikannya inspirasi bagi generasi muda. (bp/dp/ken)