DENPASAR, Balipolitika.com- Navicula adalah band asal Bali yang berdiri sejak tahun 1996.
Band ini terkenal dengan warna musik grunge yang dipengaruhi kebudayaan Bali.
Band ini sangat lekat dengan isu sosial dan lingkungan, serta konsisten mengangkat tema ini di sebagian besar karya mereka.
Formasi Navicula terkini adalah: Gede Robi (vokal, gitar), Dadang Pranoto (gitar), Palel Atmoko (drum), dan Krishnanda Adipurba (bass).
Musik Navicula kuat dipengaruhi oleh genre Alternatif Rock era 90-an, yang dipopulerkan oleh band-band seperti Nirvana, Pearl Jam, Soundgarden, dan Alice in Chains, tetapi Navicula dengan kreatif juga menggabungkannya dengan warna lain seperti psikedelia, progresif, balada, funk, dan musik etnik-tradisional (world music).
Navicula pernah bergabung dengan major label Sony/BMG tahun 2004 dan sempat merilis satu album bersama label ini.
Namun, tahun 2006, Navicula kembali menyuarakan karya-karya mereka di jalur independen.
Navicula percaya bahwa seni dapat memberi inspirasi dan pengaruh kepada publik yang lebih luas, terutama bagi anak-anak muda, sebagai agen perubahan di masa kini dan masa depan.
Di manapun berada, baik skala lokal maupun global, Navicula senantiasa menanamkan benih-benih perubahan dan mendukung isu kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan.
Melalui musik mereka, Navicula sadar dan bertanggungjawab, bahwa peran mereka sebagai seniman adalah tak cuma membuat hidangan yang lezat, namun juga bernutrisi.
“Kami bersyukur memiliki cukup karya dan masih bisa berkarya. Apa yang kita suarakan adalah apa yang paling dekat dengan yang kita alami. Selama dua puluh tujuh tahun kami banyak belajar,” ujar Dadang Pranoto, gitaris Navicula kala itu.
Hingga saat ini Navicula telah merilis 9 full album, 1 mini album, lusinan proyek album kompilasi, beberapa video musik dan dokumenter, dan sejumlah kolaborasi dengan artis, organisasi, serta jaringan kerja lokal dan internasional.
Tahun 2018 lalu, Navicula sempat kehilangan basis I Made Indra usai mengalami kecelakaan lalu lintas. Mobil yang dikemudikan Made Indra mengalami kecelakaan tunggal di Gianyar hingga mengakibatkan Made Indra dan kekasihnya Afriana Dewi meninggal dunia.
Sepeninggal I Made Indra, posisi basis dipegang Krishnanda Adipurba.
Biografi Singkat Personel Navicula
Gede Robi (@robinavicula)
Robi adalah frontman di Navicula dan seorang petani.
Pada tahun 2021, Robi Navicula bersama Visinema mengeluarkan film dokumenter di bioskop tanah air berjudul Pulau Plastik.
Kini, selain sibuk dengan penggarapan musik di Navicula, Robi juga bergabung bersama Lembaga Kopernik untuk kolaborator di bidang pertanian.
Dadang Pranoto (@pohontuacreatorium)
Dadang Pranoto, dalam dua tahun terakhir aktif menjadi Produser Musik di Tabah Air.
Dadang memproduseri bakat-bakat baru yang baru muncul di industri musik di Bali, juga di Jakarta.
Dadang juga masih aktif bermusik bersama band Dialog Dini Hari.
Palel Atmoko (@palelo__)
Bergabung pada Juli 2017 di Navicula.
Palel adalah perantau muda asal Banyuwangi.
Palel mencicipi pendidikan formal di musik sejak SMA hingga kuliah.
Ada hal yang tak bisa ia lupakan ketika awal pindah ke Bali, band pertama yang ia tonton adalah Navicula dan membuatnya langsung jatuh cinta.
Palel memberikan warna baru di Navicula, dengan ketukan-ketukan yang groovy.
Krishnanda Adipurba (@adipurba)
Bergabung di akhir April 2018 di Navicula. Adipurba adalah kawan lama untuk Robi, Dadang, dan Palel.
Sebelum Krishna bergabung di Navicula, mereka banyak bekerja sama dalam berbagai project. Krishna seorang graphic designer, ia bekerja professional di bidang ini.
Sebagian besar Artwork Navicula banyak dikerjakan oleh Krishna.
Ia pemegang low frekuensi pada NVCL. (bp/dp/ken)