JEMBRANA, Balipolitika.com- Lestarikan satwa laut, Bupati I Made Kembang Hartawan bersama General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM), Handy Wihartady melepasliarkan anak penyu alias tukik di Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Jagat Kerthi, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kamis, 10 Juli 2025.
Kegiatan tersebut serangkaian dengan penyaluran bantuan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN Persero kepada Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Jagat Kerthi senilai Rp227.113.900 untuk pengembangan konservasi penyu di Pekutatan.
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh PT PLN (Persero) kepada Kelompok Pemerhati Penyu Jagat Kerthi Desa Pekutatan.
“Saya selaku pimpinan daerah dan mewakili warga masyarakat Pekutatan mengucapkan rasa terima kasih kepada PT PLN (Persero) yang telah merealisasikan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) untuk Kelompok Pemerhati Penyu Jagat Kerthi yang ada di Desa Pekutatan ini,” ungkapnya.
Lanjutnya, kelompok pelestari memiliki peran penting dalam melindungi spesies penyu yang terancam punah.
Upaya pelestarian ini merupakan tanggung jawab bersama sebagai bagian dari penyangga ekosistem.
Oleh karena itu ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan di mana pun berada.
“Penyu adalah hewan langka. Oleh karena itu, upaya pelestariannya tidak boleh berhenti sampai di sini. Kita juga harus bersama-sama menjaga lingkungan, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan,” ucap Kembang Hartawan.
Kembang Hartawan berharap KPP tidak hanya fokus pada pelestarian lingkungan dan habitat penyu, tetapi juga mampu mengemas tempatnya menjadi destinasi wisata yang edukatif dan menarik.
“Dengan kehadiran KPP ini tentu secara otomatis juga kedepan akan menjadi daya tarik kunjungan wisata, maka dari itu KPP harapan kami tidak hanya menjadi pelestarian lingkungan dan habitat penyu saja tetapi bagaimana mengkemas tempat ini menjadi destinasi wisata,” harapnya.
Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM), Handy Wihartady mengatakan bantuan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PLN Persero bertujuan untun pengembangan konservasi penyu KPP Jaghat Kerthi sebagai bentuk tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan.
Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen PT PLN (Persero) dalam menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.
“Tujuan utama dari bantuan konservasi penyu adalah untuk melindungi dan melestarikan populasi penyu yang terancam punah, serta menjaga keseimbangan ekosistem laut sebagai habitat berbagai jenis satwa laut.” ujarnya.
Ia berharap bantuan tersebut dapat menekan laju kepunahan berbagai jenis penyu, melindungi habitat bertelur penyu dari kerusakan atau gangguan manusia, serta menjadi pusat edukasi tentang pentingnya peran penyu dalam ekosistem laut.
“Dengan dikembangkanya fasilitas konservasi penyu ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas telur penyu serta tukik yang diselamatkan, memperkuat program pelestarian ekosistem lautan yang telah berjalan serta memperluas jangkauan edukasi dan informasi terkait upaya konservasi penyu,” tandas Handy Wihartady. (bp/ken)