GIANYAR, Balipolitika.com– SMK Negeri 1 Sukawati, sekolah kejuruan yang dikenal sebagai pusat pendidikan seni dan budaya di Bali, kini melangkah lebih jauh ke era digital.
Melalui program pengabdian masyarakat dari dosen Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, sekolah ini berhasil menggelar Virtual Exhibition—pameran karya siswa berbasis teknologi 3D interaktif yang dapat diakses dari mana saja.
Program ini bertajuk “Penerapan dan Pelatihan Online Virtual Exhibition pada SMK Negeri 1 Sukawati Gianyar” dan dilaksanakan selama beberapa bulan (Januari – Mei 2025).
Fokus utamanya mengembangkan keterampilan produksi konten kreatif, serta menguasai platform pameran virtual modern.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan oleh tim dosen dari STIKOM Bali, yang terdiri dari:
I Gede Suardika, S.Kom., M.Kom. (Ketua)
Dr. Ni Nyoman Supuwiningsih, S.T., M.Kom
Gusti Ngurah Aditya Krisnawan, S.S.,M.Hum
Ir. Joko Santoso, M.Kom.
Ketua tim pelaksana, I Gede Suardika, menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari kebutuhan akan platform pameran digital yang mampu menampung kreativitas siswa tanpa dibatasi ruang dan waktu.
“Kami ingin karya siswa tidak hanya terpajang di dinding kelas atau galeri sekolah, tapi bisa dilihat oleh siapa saja dari seluruh dunia. Apalagi di era industri kreatif saat ini, digitalisasi adalah keniscayaan,” ujarnya.
Platform utama yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Virtualex, sebuah aplikasi Virtual Exhibition berbasis teknologi 3D multiplayer online, yang dikembangkan sendiri oleh tim pengabdi.
Dengan aplikasi ini, pengunjung bisa menjelajahi ruang pamer virtual layaknya di dunia nyata, lengkap dengan avatar, navigasi ruang, dan karya-karya yang bisa diklik untuk informasi lebih lanjut.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mencakup beberapa tahapan penting:
Analisis kebutuhan dan penyusunan modul pelatihan
Pengadaan perangkat dan instalasi software Virtualex
Pelatihan literasi digital dan desain konten kreatif
Simulasi dan pelaksanaan pameran virtual
Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan
Tak hanya pelatihan teknis, siswa juga dibimbing langsung dalam merancang karya digital untuk pameran virtual.
Hasilnya sangat memuaskan.
Tingkat ketercapaian target mencapai rata-rata 90%, dengan indikator keberhasilan mencakup:
Terpasangnya aplikasi Virtualex
Terselenggaranya satu pameran virtual penuh
Terbitnya dua modul pelatihan digital
Terlibatnya belasan siswa dan guru dalam pelatihan
Sebagai bentuk dukungan keberlanjutan, pihak pengabdi juga menyerahkan dua tablet Android dan akun premium aplikasi Virtualex.
Hal ini memungkinkan SMK Negeri 1 Sukawati untuk terus menyelenggarakan pameran digital secara mandiri di masa mendatang.
Plt Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sukawati, Bapak I Made Soma, S.T, M.Pd dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih dan harapan agar program ini menjadi titik awal transformasi digital di lingkungan pendidikan seni serta dapat menjadi kegiatan kerjasama yang berkesinambungan.
Kabupaten Gianyar sebagai pusat seni dan budaya Bali memiliki potensi besar dalam industri kreatif.
Kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah kejuruan seperti ini dinilai menjadi langkah strategis dalam mendorong kebangkitan ekonomi kreatif berbasis digital.
Keberhasilan kegiatan ini diharapkan menjadi contoh baik yang dapat diterapkan di sekolah kejuruan lainnya di Indonesia, terutama di bidang seni, desain, dan teknologi informasi.
“Virtual Exhibition bukan hanya solusi saat pandemi, tapi cara baru dalam menyampaikan pesan seni di era digital. Kami berharap semakin banyak sekolah yang terinspirasi,” tutup Suardika. (bp/jk/ken)