BADUNG, Balipolitika.com– Sri Sultan Hamengkubuwana X yang bertahta sejak 1989 dan menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta sejak 3 Oktober 1998 hingga saat ini menjadi salah satu tamu undangan istimewa Upacara Penobatan atau Penumadegan Ida Cokorda Mengwi, Puri Ageng Mengwi di Pura Taman Ayun, Mangupura, Bali, Soma, Kliwon, Uye, Senin, 7 Juli 2025.
Ini menjadi momentum bersejarah karena Sri Sultan Hamengkubuwana X yang berstatus Sultah Ngayogyakarta selama 36 tahun pada tahun ini berusia 79 tahun.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta itu tercatat lahir pada 2 April 1946 atau di tahun yang sama dengan Penobatan atau Penumadegan Ida Cokorda Mengwi XII yang bergelar Ida Cokorda Punggawa dan Ida Cokorda Istri Karang (masa pemerintahan 1946-2001 Masehi).
Hadir bersama Gusti Kanjeng Ratu atau Permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwana X dan Putri Mahkota Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawana Langgeng Ing Mataram di Pura Taman Ayun, Mengwi, Badung, Raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat itu mengucapkan selamat kepada Ida Cokorda Mengwi XIII dan Ida Istri Mengwi.
“Saya ucapkan selamat kepada Ida Cokorda Mengwi XIII atas penobatannya. Sukses dalam pengabdian dan jangan lupa jaga kesehatan,” ucap Sri Sultan Hamengkubuwana X.
Sebelum Ida Cokorda Mengwi XIII, berikut Raja-Raja Mengwi beserta tahun panumadegan atau masa pemerintahannya sebagaimana dirangkum Redaksi Balipolitika.com.
Pertama, Ida Cokorda Sakti Blambangan masa pemerintahan 1690-1722 Masehi.
Kedua, Ida Cokorda Agung Made Alangkajeng masa pemerintahan 1722-1740 Masehi.
Ketiga, Ida Cokorda Agung Nyoman Munggu masa pemerintahan 1740-1743 Masehi.
Keempat, Ida Cokorda Agung Putu Mayun masa pemerintahan 1743-1745 Masehi.
Kelima, Ida Cokorda Agung Made Agung Munggu masa pemerintahan 1745-1760 Masehi
Keenam, Ida Cokorda Putu Agung masa pemerintahan 1775-1780 Masehi diawali masa perwalian pada 1760-1775 Masehi.
Ketujuh, Ida Cokorda Agung Made Agung (Dewata Ngeluhur) masa pemerintahan 1780-1811 Masehi.
Kedelapan, Ida Cokorda Ngurah Made Agung (Dewata Suradana) masa pemerintahan 1811-1836 Masehi.
Kesembilan, Ida Cokorda Agung Ketut Besaih masa pemerintahan 1857-1859 Masehi diawali masa perwalian pada 1836-1857 Masehi.
Kesepuluh, Ida Cokorda Ngurah Made Agung dan Cokorda Istri Agung Mayun masa pemerintahan 1859-1891 Masehi.
Kesebelas, Ida Cokorda Tirta masa pemerintahan 1911-1939 Masehi.
Keduabelas, Ida Cokorda Punggawa dan Ida Cokorda Istri Karang masa pemerintahan 1946-2001 Masehi.
Ketigabelas, Ida Cokorda Mengwi XIII dan Ida Cokorda Istri Mengwi (7 Juli 2025- sampai sekarang). (bp/ken)