BEKASI, Balipolitika.com– LSPR Institute of Communication and Business (LSPR Institute) secara resmi mengukuhkan Dr. Ulani Yunus, Dra., M.M. sebagai Guru Besar Ilmu Komunikasi, khususnya dalam kepakaran kajian Periklanan dan Merek.
Upacara pengukuhan diselenggarakan di Amani Palladium Theatre, LSPR Transpark Bekasi dan dihadiri oleh jajaran pimpinan LSPR, sivitas akademika, tamu undangan dari kementerian, dunia industri, asosiasi profesi, serta tokoh pendidikan nasional.
Dalam orasi ilmiah berjudul “Disrupsi Kreativitas: Kecerdasan Buatan, Etika, dan Senjakala Peran Manusia dalam Kegiatan Branding,” Ulani mengangkat isu terkini terkait bagaimana kecerdasan buatan (AI) telah mengubah lanskap industri kreatif, khususnya dalam praktik branding dan periklanan.
Ulani menyoroti transformasi peran manusia yang kini bergeser dari kreator menjadi kurator, serta tantangan etika seperti manipulasi emosional, pelanggaran privasi data, dan plagiarisme konten yang dihasilkan oleh AI.
“AI bukan untuk dilawan, tapi harus dilihat sebagai mitra kolaboratif. Sinergi antara intuisi manusia dan kecepatan mesin dapat membuka era baru strategi merek yang lebih personal, adaptif, dan relevan,” ujar Ulani dalam pidatonya.
Melalui konsep “Kreativitas Simbiotik Manusia-AI,” Ulani menekankan pentingnya pendekatan human-centered AI agar teknologi tetap berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.
Ia juga mengajak komunitas akademik dan praktisi industri untuk tidak hanya mengikuti tren teknologi, tetapi aktif membentuk standar etika baru yang mampu menjaga esensi dari kreativitas manusia.
Menjawab Tantangan Pendidikan Tinggi Nasional
Pengukuhan Dr. Ulani Yunus, Dra., M.M. menjadi Prof. Dr. Ulani Yunus, Dra., M.M. menjadi bagian dari kontribusi LSPR Institute dalam menjawab tantangan dan pemenuhan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
Saat ini, jumlah guru besar aktif di Indonesia masih relatif rendah di mana menurut data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2024, dari sekitar 330.000 dosen aktif di Indonesia, hanya sekitar 6.000 orang yang telah mencapai jabatan akademik tertinggi sebagai guru besar.
Di bidang Ilmu Komunikasi, jumlah guru besar bahkan masih di bawah 100 orang secara nasional, menjadikan kehadiran Prof. Ulani sebagai salah satu sosok pendidik yang membawa perspektif strategis pada bidang komunikasi, branding, dan transformasi digital.
Penguatan Komitmen LSPR Institute sebagai Kampus Komunikasi Global yang Unggul
Dalam rangkaian perayaan ulang tahun LSPR yang ke-33, pengukuhan ini menjadi simbol penguatan komitmen LSPR Institute sebagai kampus komunikasi global yang unggul dan visioner.
Pengukuhan Prof. Dr. Ulani Yunus sebagai guru besar menjadi tonggak penting dalam perjalanan tersebut, sekaligus menempatkan Prof. Ulani sebagai salah satu pemimpin pemikiran di bidang komunikasi strategis yang secara kritis menjawab tantangan era digital.
Founder & CEO LSPR, Dr. (H.C.) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, APR, FIPR menyampaikan bahwa dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Ulani Yunus sebagai Guru Besar, LSPR Institute semakin menunjukkan kualitasnya sebagai kampus komunikasi global yang unggul.
“Ini adalah wujud nyata dari bukti komitmen kami dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang berstandar internasional, mendorong keunggulan akademik, kepemimpinan intelektual, dan kontribusi nyata bagi dunia industri serta masyarakat global,” katanya.
Rektor LSPR Institute, Associate Professor Dr. Andre Ikhsano, M.Si menambahkan pengukuhan Prof. Dr. Ulani Yunus sebagai guru besar menjadi tonggak penting bagi LSPR Institute dalam memperkuat keunggulan akademik, khususnya di bidang komunikasi strategis, periklanan, dan branding.
“Kehadiran Beliau semakin mengukuhkan posisi LSPR Institute sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya adaptif terhadap perubahan zaman, tetapi juga menjadi rujukan dalam pengembangan ilmu komunikasi berbasis riset dan teknologi,” tegas Andre Ikhsano.
Tentang Prof. Dr. Ulani Yunus, Dra., M.M
Prof. Dr. Ulani Yunus, Dra., M.M. adalah Guru Besar Ilmu Komunikasi di LSPR Institute of Communication and Business (LSPR Institute) dengan spesialisasi dalam bidang periklanan dan merek.
Ia menyelesaikan studi sarjana di Universitas Padjadjaran Bandung dalam bidang hubungan masyarakat, meraih gelar magister manajemen dari Universitas Bhayangkara Jakarta, dan menempuh pendidikan doktoral di bidang ilmu komunikasi juga dari Universitas Padjadjaran.
Prof. Ulani dikenal sebagai akademisi sekaligus praktisi yang memiliki pengalaman panjang di dunia komunikasi, mulai dari industri perbankan, real estate, hingga agensi branding.
Aktif sebagai peneliti dan penulis, Prof. Ulani telah mempublikasikan berbagai artikel ilmiah di jurnal bereputasi nasional maupun internasional.
Ia juga terlibat dalam sejumlah proyek riset berskala nasional yang didanai Kemenristekdikti.
Dalam kapasitasnya sebagai akademisi dan pemimpin organisasi profesi, ia menjabat sebagai Ketua Umum IPPRISIA dan ARCHIE, serta menjadi pengurus pusat ISKI dan anggota ASPIKOM.
Ia sering diundang sebagai pembicara utama dalam forum ilmiah dan konferensi global yang membahas komunikasi, digitalisasi, dan inovasi kreatif.
Sebagai pemikir yang visioner, Prof. Ulani kerap mengeksplorasi isu-isu terkini seperti peran kecerdasan buatan (AI) dalam komunikasi dan branding, serta mendorong pendekatan human-centered dalam pengembangan teknologi.
Dalam orasi ilmiahnya sebagai guru besar, ia memperkenalkan gagasan “Kreativitas Simbiotik Manusia-AI” sebuah konsep yang menempatkan AI bukan sebagai pengganti, melainkan mitra kolaboratif bagi kreativitas manusia. (bp/ken)