DENPASAR, Balipolitika.com– Akan dibuka secara resmi pada Sabtu, 21 Juni 2025 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala Renon, Denpasar oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Haji Fadli Zon, S.S., M.Sc., ternyata bukan hanya seniman legendaris sekaligus legenda hidup drama gong Bali, I Nyoman Subrata “Petruk” (76 tahun), dkk. yang diblokir pentas di Pesta Kesenian Bali XLVII Tahun 2025.
Senasib dengan Petruk, Sang Ketut Arka alias Ajik Perak (70 tahun), dan Sang Made Juni Putra alias Blauk, puluhan seniman karawitan yang tergabung dalam Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi, Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan juga dipastikan batal pentas di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre, Denpasar.
Padahal, faktanya, dalam lomba sekaligus seleksi gong kebyar wanita se-Kabupaten Tabanan yang digelar pada bulan November 2024, Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi, Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan keluar sebagai juara 1.
Lomba Gong Kebyar Wanita (GKW) se-Kabupaten Tabanan ini digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-531 Kota Singasana, Tabanan, Kamis, 28 November 2024.
Berdasarkan ketentuan khusus yang dikeluarkan secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan, tertera pada poin ke-7 bahwa bagi peserta yang lolos lomba dengan nilai tertinggi akan dikirim ke provinsi pada pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII sebagai Duta Gong Kebyar Wanita Tahun 2025.
Adapun Juara II Lomba Gong Kebyar Wanita (GKW) se-Kabupaten Tabanan diraih oleh Sanggar Seni Santi Werdi Gita Banjar Dinas Anyar Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Juara III Lomba Gong Kebyar Wanita (GKW) se-Kabupaten Tabanan 2024 diraih oleh Sekaa Gong Ratnakanya, Banjar Dinas Cekik, Desa Brembeng, Kecamatan Selemadeg sempat diberikan kesempatan untuk tampil menggantikan Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi, namun memilih menolak untuk menghormati sang juara dan runner up.
Usut punya usut, mengacu agenda acara PKB 2025 yang dirilis oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, tepatnya pada halaman 37, pada Minggu, 6 Juli 2025 untuk Utsawa (Parade) Gong Kebyar Wanita, tertera Sekaa Gong Wanita Dahayu Singasana, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan yang menjadi Duta Kabupaten Tabanan.
Dikonfirmasi terkait tidak konsistennya Dinas Kebudayaan Tabanan dengan ketentuan khusus Lomba Gong Kebyar Wanita (GKW) se-Kabupaten Tabanan bahwa juara 1 otomatis didaulat sebagai Duta Gong Kebyar Wanita Tahun 2025 di Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII, Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan, I Made Yudiana belum menjawab pertanyaan redaksi pada Jumat, 20 Juni 2025.
Meski belum menjawab, dalam penelusuran diketahui Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan, I Made Yudiana, secara resmi telah menyampaikan bahwa setelah melalui proses kajian atas potensi internal dan eksternal maka perwakilan Tabanan dalam kategori Gong Kebyar Wanita adalah gabungan dari talenta-talenta terbaik di Tabanan.
Namun, faktanya, ternyata yang menggantikan Sekaa Gong Kebyar Wanita Tri Yowana Sandhi, Desa Baturiti, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan adalah Sekaa Gong Wanita Dahayu Singasana, Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan yang tidak berstatus juara dalam Lomba Gong Kebyar Wanita (GKW) se-Kabupaten Tabanan serangkaian Hari Ulang Tahun ke-531 Kota Singasana, Tabanan, Kamis, 28 November 2024 lalu. (bp/tim)