BANGLI, Balipolitika.com– Luka-luka di tubuh Komang Alam Sutawa (37 tahun) yang tewas di Arena Sabung Ayam, Enjing Les, Banjar Tabu, Desa Songan, Kintamani, Bangli, Sabtu, 14 Juni 2025 sungguh mengerikan.
Staf Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangli, Sang Kompyang Ari Wijaya menerangkan ditemukan luka bacok di area dada kiri tembus ke jantung serta ulu hati warga Banjar Songan, Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli itu.
Satu nyawa melayang, hingga Senin, 16 Juni 2025, polisi belum menetapkan tersangka.
Sementara itu, I Wayan Luwes alias Jero Mangku Luwes (56 tahun) yang paling berpeluang menjadi tersangka masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Ngoerah, Denpasar.
Belum adanya tersangka itu dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Bangli, AKP I Wayan Sarta seizin Kapolres Bangli, AKBP I Gede Putra, Senin, 16 Juni 2025.
Belum diketahui alasan dibalik belum ditetapkannya tersangka pembunuh Komang Alam Sutawa.
Meski demikian penyidik Polres Bangli dipastikan sudah memeriksa 12 orang saksi yang diduga kuat mengetahui secara langsung kronologi peristiwa berdarah tersebut.
Diberitakan sebelumnya, jenazah Komang Alam Sutawa dibawa ke Instalasi Gawat Darurat RSUD Bangli menggunakan ambulans Puskesmas V Kintamani, Sabtu, 14 Juni 2025 sekitar pukul 19.00 Wita.
Jenazah Komang Alam Sutawa datang tanpa didampingi tenaga kesehatan dan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Adapun kronologis insiden berdarah ini dimulai pukul 12.00 Wita di mana digelar sabung ayam oleh warga Desa Songan bertempat di Enjung Les, Banjar Tabu, Desa Songan, Sabtu, 14 Juni 2025.
Kejadian perkelahian diperkirakan terjadi pada pukul 16.30 Wita disebabkan Mangku Luwes datang ke lokasi dalam keadaan mabuk dan mencari pihak yang mengadakan sabung ayam alias tajen.
Hal ini selanjutnya memicu terjadinya perkelahian yang menyebabkan luka di bagian perut Komang Alam akibat terkena senjata tajam di sisi lain Mangku luwes juga terkena sabetan taji, namun nyawanya terselamatkan.
Pasca insiden perkelahian, sekitar pukul 17.00 Wita, keduanya dilarikan ke Puskesmas V Kintamani, Songan.
Di puskesmas itu Komang Alam oleh petugas medis dinyatakan meninggal dunia, namun dari pihak keluarga tetap memaksa korban dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Bangli guna mendapatkan pertolongan. (bp/ken)