DENPASAR, Balipolitika.com– Dalam jumpa pers Minggu, 8 Juni 2025, Ketua Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas, Anak Agung Gede Oka Aryana, SH.,M.Kn. mengatakan pentas mandiri di Pesta Kesenian Bali XLVII Tahun 2025.
Pentas mandiri di sini bermakna bahwa tidak ada Rp1 rupiah pun dukungan Pemerintah Provinsi Bali kepada Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas yang bernaung di bawah Yayasan Bali Murda Citta.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. I Gede Arya Sugiartha menjelaskan bahwa kesenian drama gong lawas dipentaskan secara bergantian di ajang PKB dan di PKB ke-47 dibawakan oleh Drama Gong Banyuning, Buleleng.
Drama Gong Banyuning, Buleleng dimaksud adalah Sanggar Seni Nong Nong Kling yang akan membawakan lakon berjudul Sampek Engtay.
“Untuk Drama Gong Lawas dipentaskan bergantian, tahun ini dibawakan oleh Drama Gong Banyuning, Buleleng. Karena Drama Gong Lawas pimpinan Pak Agung Aryana sudah pentas dan dibiayai tahun lalu (PKB ke-46, red). Tetapi, Beliau meminta pentas karena sudah ada yang mensponsori. Jadi, kita izinkan,” jelas Prof. I Gede Arya Sugiartha.
“Banyak ada drama gong Lawas di Bali yang perlu dibangkitkan dan diberi kesempatan pentas, makanya kita berikan secara bergilir,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui sederet bintang drama gong lawas yang tergabung dalam Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas di bawah naungan Yayasan Bali Murda Citta memukau ribuan penonton yang memadati seluruh tribun Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali serangkaian PKB XLVI Tahun 2024, Kamis, 11 Juli 2024 lalu.
Mengangkat judul Manik Kilat Bumi pertunjukan drama gong lawas ini disaksikan langsung oleh Pj. Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya.
Penampilan I Nyoman Subrata yang berperan sebagai Petruk masih mampu mengocok perut penonton dengan guyonan yang segar dan spontan.
Bahkan di tengah pertunjukan, Petruk, Perak, dan punakawan lainnya mengundang Pj. Gubernur Mahendra Jaya dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Gede Arya Sugiartha naik ke atas panggung untuk berinteraksi dan membagikan hadiah kaos kepada dua penonton.
Drama gong lawas berjudul Manik Kilat Bumi yang ditulis Jero Dasaran Suyadnya ini diperankan oleh sebanyak 23 pemain, di antaranya Petruk Cs, Ida Bagus Pujana (Gus Apel), Ketut Sudiasa (Moyo), Blauk, Perak, Wayan Lodra, Nyoman Supadma, Yan Calo, Pak Randat, Anak Agung Gede Kartika, Dewa Ayu Oka Yuniari, Sang Ayu Ganti, Mongkeg, Luh Cablek, Jro Jani, Jro Suyadnya, Wayan Puja, Slamet, Luwes, Suratmi, Sang Ayu Tirta, Madya, dan Ketut Suryanti (Tut Mas). (bp/ken)