BALI, Balipolitika.com – Tragedi kecelakaan terjadi lagi di Jalur Denpasar-Gilimanuk.
Tapi kali ini, bukan antara kendaraan, atau manusia dengan kendaraan. Namun akibat cekcok pasangan suami istri (pasutri) di jalan saat motor melaju.
Alhasil, karena gelap mata si istri nekat lompat dari motor yang melaju dan mengalami luka. Kejadian naas ini, terjadi pada Minggu 8 Juni 2025 siang hari.
Sang istri dengan inisial LCM, sudah berusia 41 tahun dan mengalami luka di wajah dan bengkak pada dahi.
Menurut informasi, tragedi naas ini terjadi di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk kilometer 115-116 tepatnya di tikungan timur Pos Sumbersari Banjar Melaya Tengah kelod, Kecamatan Melaya, sekitar pukul 13.30 Wita.
Berawal dari sepeda motor matik P 3174 OBC yang LIP (41) kendarai bersama istrinya LCM (41) bergerak dari arah timur menuju barat (Denpasar menuju Gilimanuk).
Setibanya di TKP, pasangan suami istri ini konon cekcok hingga sang istri ingin turun saat perjalanan.
Hanya saja, suami korban tak mengijinkannya. Dari sana, sang istri lantas nekat melompat dari kendaraannya yang sedang bergerak.
Akibat dari kejadian tersebut, korban mengalami luka di bagian wajah dan bengkak pada dahi.
Perempuan yang berstatus sebagai PNS itu, sempat terbawa ke puskesmas setempat untuk observasi namun sudah kembali melanjutkan perjalanan tak lama kemudian.
“Mereka (pasutri) perjalanan ke Jawa. Pengakuan dari suaminya sempat cekcok hingga akhirnya istrinya nekat lompat dari sepeda motor,” ungkap Kapolsek Melaya, AKP I Ketut Sukadana, Senin 9 Juni 2025.
Pasca kejadian tersebut, suami langsung evakuasi istrinya dengan mobil patroli Polsek Melaya untuk menuju puskesmas terdekat. Sebab, istri yang jatuh mengalami luka di wajah dan bengkak pada dahi.
“Kemarin sudah melanjutkan perjalanannya lagi,” jelasnya. Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati ketika berkendara di jalan terutama jalur nasional.
Jika mengalami suatu permasalahan di perjalanan, sebaiknya selesaikan sejenak dengan cara berhenti atau menepi sementara. “Ini penting untuk mengantisipasi hal serupa kembali terulang di kemudian hari,” imbaunya.(BP/OKA)