DENPASAR, Balipolitika.com– Kabar terbaru, bukan kurator Prof. Dr. I Wayan Dibia atau Prof. Dr. I Made Bandem, Cs yang akan menggantikan peran Petruk dalam garapan berjudul “Sanak Tuak” oleh Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas di PKB 2025 sebagaimana diharapkan masyarakat untuk mengetahui contoh lawakan taat norma kesopanan.
Dua seniman legendaris era 1980-an yang tersisa saat ini, yakni I Nyoman Subrata alias Petruk (76 tahun) dan Sang Ketut Arka alias Ajik Perak (70 tahun) plus Sang Made Juni Putra “Blauk” akan digantikan oleh seniman asal Kabupaten Bangli lainnya, yakni Gus Topok.
Gus Topok atau Topok merupakan salah satu seniman Bali yang memulai karier sejak tahun 1982.
Topok yang memiliki akronim “Tokoh Populer Kerakyatan” sengaja dipilih agar mudah diingat masyarakat.
Bernama lengkap Ida Bagus Made Ngurah Yasa, Gus Topok dikenal kerap berperan sebagai punakawan drama gong.
Ia tercatat pernah mewakili Bangli dalam lomba drama gong anak remaja sekitar tahun 1980-an.
Gus Topok telah melalang buana di berbagai grup kesenian diawali dengan bergabung dalam grup drama gong Satria Duta sejak SMA lalu Putra Kencana Tegalalang, hingga Drama Gong Swastika Budaya di Gianyar.
Selanjutnya, Gus Topok juga pernah bergabung di drama gong Padma Ban dan Candra Buana.
Gus Topok memiliki komitmen untuk melestarikan drama gong.
“Ajegkan, lestariang, pelihara. Jalankan, lakukan. Jangan hanya bilang mengajegkan, ngelestariang, tapi tidak memerankan tari itu,” ucap sosok yang juga bekerja sebagai staf Dinas Kebudayaan Kabupaten Bangli itu dalam sebuah wawancara sebagai diunggah Youtube Layon Sari Channel, 30 Mei 2024 silam.
Ia mengaku ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama ikut terpilih mewakili Bangli dalam pementasan drama anak-anak di Art Centre Denpasar.
“Dari tahun 1982 sampai dengan sekarang Saya sudah pentas keliling Indonesia, hanya Timor-Timur dan Irian Jaya saja yang belum. Kalau di luar negeri, saya pernah pentas di Thailand dan Jeju, Korea Selatan,” tutur pria kelahiran 31 Desember 1968 itu.
Hingga saat ini, Gus Topok sudah mementaskan lebih dari 100-an judul drama gong dan sejak tahun 1993 ia aktif mengajar tari topeng hingga joged di kediamannya di Bangli, Bali.
Keikutsertaan Gus Topok dalam garapan drama gong “Sanak Tuak” garapan Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas di PKB 2025 dibenarkan Ketua Paguyuban Peduli Seni Drama Gong Lawas, Anak Agung Gede Oka Aryana, SH.,M.Kn. (bp/ken)