JAKARTA, Balipolitika.com- Raline Shah bangga jadi presiden jomblo.
Gelar itu diberikan oleh Luna Maya, seusai Luna menikah dengan Maxime Bouttier.
Dalam video yang diunggah di Instagram, Luna Maya secara simbolis menyerahkan jabatan tersebut kepada Raline Shah.
“Jadi ini katanya lagi serah terima jabatan,” kata Luna dalam video unggahannya, Senin 26 Mei 2025.
Dengan suka rela menerima jabatan barunya, Raline Shah malah bangga jadi presiden jomblo.
Dia bahkan menyebut statusnya itu sebagai sebuah kehormatan.
“Senang banget ketemu sama pemegang kunci kehidupan ketua jomblo, kenapa kamu sih?” tanya Dave Hendrik ke Raline Shah saat berbincang di Youtube DVET_DaveIwet.
“Sebuah kehormatan,” sahut Raline Shah dengan gestur bangga.
Menjadi jomblo di usia 40 tahun nyatanya bukan beban bagi Raline.
Menurut Raline, statusnya itu adalah pilihan hidupnya, dia menjalaninya bukan karena keadaan.
“Karena aku menerimanya. Karena menurutku jomblo itu kan pilihan. Ketika jomblo adalah pilihan, berbeda dengan jomblo adalah keadaan gitu loh,” jelas Raline Shah.
Raline memilih menjadi jomblo bukan karena sulit mendapat pasangan.
Bagaimana tidak? Sosoknya yang cantik, berbakat, dan cerdas itu jelas menjadi gambaran wanita idaman.
Lantas apa alasan Raline memilih untuk belum menikah di usianya yang sudah matang?
“Jadi kamu memilih saat ini untuk menjadi jomblo dulu, alasannya apa?” tanya Iwet.
“I broke up with this boyfriend a few times. So, probably we gonna get back together. But, love is always there and there’s not a day that I don’t miss him or think about him (Aku putus dengan pacarku beberapa kali. Jadi, mungkin kami akan kembali bersama. Tapi, cinta selalu ada, dan tidak ada hari di mana aku tidak merindukannya atau memikirkannya)” papar Raline menjelaskan.
Kehidupan asmara yang rumit menjadi alasan bagi Raline untuk lebih baik sendiri, untuk sementara ini.
Apalagi, karier Raline kini sedang menanjak sebagai figur publik di dunia hiburan dan politik.
“Cuma just for the near future (dalam waktu dekat), there’s so many (ada banyak) jadwal yang kayaknya aku butuh bener-bener fokus aja ke situ,” kata Raline.
Raline dengan bijak memilih untuk hidup sendiri sementara waktu dibanding memaksakan untuk menikah.
Sebab menurutnya, tujuan pernikahan adalah untuk hidup bahagia tanpa harus dipaksakan.
“And you know, every relationship, every friendship, not just romantic relationship, but every relationship takes involvement (setiap hubungan, setiap persahabatan, bukan hanya hubungan romantis, tetapi setiap hubungan membutuhkan keterlibatan). Bagaimana kita bisa conducted biar itu bisa sukses.”
“Jangan kita hanya untuk status hanya untuk social contract yang namanya perkawinan kita harus memaksakan sesuatu yang nggak bikin kita happy. Karena kan perkawinan itu untuk well being kan, untuk being together in life so that you can go through things and be a team, but sometime you need to move fast like the way I do things, you need to be alone (bersama-sama dalam hidup sehingga Anda dapat melalui berbagai hal dan menjadi sebuah tim, tetapi terkadang Anda perlu bergerak cepat seperti cara saya melakukan sesuatu, Anda perlu menyendiri),” papar wanita yang kini mengemban jabatan sebagai stafsus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Kemkomdigi itu. (bp/jk/ken)