JEMBRANA, Balipolitika.com– Keceriaan dan semangat terpancar dari wajah-wajah ceria dari anak-anak Raudhatul Athfal (RA) se-kabupaten Jembrana dalam gelaran Gebyar Pentas Seni Anak RA yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Raudhatul Athfal (KKRA) Kabupaten Jembrana, di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Selasa, 3 Juni 2025.
Mengusung tema “Melalui Gebyar Pentas Seni Anak Usia Dini Raudhatul Athfal, Mewujudkan Generasi Kreatif, Inovatif, Cerdas dan Harmoni yang Bermartabat serta Berbudaya”, acara ini menampilkan berbagai pertunjukan tari Nusantara dari anak-anak RA se-Jembrana.
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan memberikan apresiasi kepada Kelompok Kerja Raudhatul Athfal Kabupaten Jembrana yang telah bisa menyelenggarakan kegiatan untuk memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkreasi.
“Ini adalah bentuk dan cara kita untuk menjaga tradisi, budaya dan agama. Dimana kita menanamkan tradisi seni budaya dari sejak dini, karena kegiatan juga bisa menggali potensi anak-anak kita,” ucapnya.
Kegiatan ini menurut Bupati Kembang, juga dapat mengembangkan potensi otak anak usia dini yang kemudian harapannya menjadi anak yang cerdas, kreatif, inovatif dan selalu bisa menyesuaikan dengan kondisi dan tantangan.
“Melalui kegiatan ini, anak-anak akan menjadi anak yang bisa tumbuh di dalam lingkungan apapun dengan situasi tantangan apapun,” imbuhnya.
Sebagai kegiatan yang baru pertama kali digelar di Bali. Bupati Kembang Hartawan meminta untuk dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan dikemas semakin baik dan meriah lagi.
“Harapan kami kegiatan ini tidak berjalan hanya hari ini saja, ke depan harapannya dari tahun ke tahun tetap ada dan lebih ditingkatkan lagi. Kami mendengar ini adalah kegiatan satu satunya dan pertama di Bali,” ujarnya.
Sementara itu, ketua KKRA Kabupaten Jembrana Sun’atun Hasanah mengatakan gebyar pentas seni yang dikemas dalam lomba tari Nusantara ini diikuti oleh 210 peserta dari RA se-kabupaten Jembrana.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kita bersama untuk memberikan ruang berekspresi pada anak-anak usia dini sebagai generasi penerus bangsa yang kreatif, inovatif, cerdas, dan memiliki harmoni dalam keberagaman sebagaimana nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila,” tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya mengatakan kegiatan ini juga menjadi momen yang sangat tepat diselenggarakan dalam suasana peringatan Hari Lahir Pancasila dan Hari Anak Sedunia.
Melalui kegiatan ini, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila seperti gotong-royong, persatuan dan kemanusiaan ditanamkan sejak dini melalui kegiatan edukatif dan kultural seperti pentas seni ini.
“Ini tidak hanyak membentuk anak-anak yang berprestasi tetapi juga anak-anak yang bermartabat dan berbudaya serta menjunjung tinggi identitas bangsa Indonesia,” tutup Sun’atun Hasanah. (bp/ken)