DENPASAR, Balipolitika.com– Penundaan mendadak Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Bali yang sedianya digelar Jumat, 23 Mei 2025 di Nusa Dua, Badung, mencuri perhatian publik.
Ketua Steering Committee (SC) Musda XI Partai Golkar Bali, Dewa Suamba Negara dan Ketua Organizing Committee (OC) Musda XI Partai Golkar Bali, Komang Suarsana menepis isu penundaan tersebut dipicu persaingan alias rivalitas internal perebutan kursi Ketua DPD 1 Golkar Bali.
Ditegaskan bahwa penundaan Musda Golkar Bali murni berdasarkan surat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar karena Ketum Golkar Bahlil Lahadalia berhalangan hadir pada 23 Mei 2025.
Dengan kata lain, penundaan ini bukan intrik imbas persaingan Ketua DPD Golkar Bali I Nyoman Sugawa Korry (SGK) dengan anggota Fraksi Golkar DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih (GSL) alias Demer atau kader Golkar Bali lainnya, melainkan murni karena Ketum Golkar Bahlil Lahadalia berhalangan hadir.
Penegasan itu disampaikan Ketua SC Musda XI Partai Golkar Bali, Dewa Suamba Negara dan Ketua OC Musda XI Partai Golkar Bali, Komang Suarsana dalam jumpa pers di Sekretariat DPD Partai Golkar Bali, Denpasar, Rabu, 21 Mei 2025.
Turut hadir dalam jumpa pers tersebut Bendahara DPD 1 Golkar Bali, Komang Takuaki Banuartha dan Wakabid Media dan Penggalangan Opini (MPO) I Putu Gede Indriawan Karna alias Iwan Karna.
“Penundaan ini tidak ada kaitannya dengan unsur politis. Intinya semata-mata karena kesibukan Ketua Umum (Bahlil Lahadalia, red),” tegas Dewa Suamba membantah penundaan mendadak Musda Golkar Bali dipicu persaingan Demer-Sugawa Korry maupun kandidat “kuda hitam” lainnya.
Murni karena kesibukan Sang Ketum Golkar, Suamba menjabarkan Bahlil Lahadalia berkeinginan hadir langsung di Musda Golkar se-Indonesia, termasuk Bali.
“Sebagaimana yang dikomitmenkan oleh Ketum DPP Golkar di seluruh Indonesia, Beliau ingin hadir secara langsung di 38 provinsi,” jelas Suamba.
“Tiba-tiba semalam (Selasa, 20 Mei 2025, red) pukul 23.45 Wita, Pak Ketua DPD Golkar Bali (Sugawa Korry, red) menerima telepon dari Pak Sekjen bahwa dengan kesibukan Ketum, karena Pak Ketum juga menteri, Beliau kemungkinan besar tidak bisa hadir,” imbuhnya.
Lantas kapan Musda Golkar Bali akan digelar? Suamba mengaku belum bisa “mengunci” agenda dimaksud karena akan menyesuaikan dengan jadwal Bahlil Lahadalia.
“Kami sudah sepakat bahwa Ketua Umum akan hadir. Untuk DPP juga seluruhnya akan mendampingi. Dalam tradisi Golkar, Ketua Umum selalu hadir di setiap Musda,” papar Suamba.
Di sisi lain, Ketua OC Musda XI Golkar Bali, Komang Suarsana alias KOS menyebut persiapan teknis musda hampir rampung di kisaran 90 persen.
“Termasuk pembayaran, surat undangan, dan seluruh kelengkapan,” beber politisi asli Bangli itu.
“Musda Golkar Bali yang sedianya tanggal 23 Mei 2025 ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan. Bisa 3-4 hari lagi, bisa sebulan, tergantung kesiapan Ketum bersama DPP Golkar,” tandas Kos. (bp/ken)