BALI, Balipolitika.com – Jalur tengkorak kembali memakan korban, kali ini wanita paro baya meninggal dunia usia 66 tahun.
TKP kecelakaan di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada Jumat 2 Mei 2025. Kecelakaan melibatkan pemotor dengan truk.
Tragedi di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk Desa Dangin Tukadaya, Jembrana sekitar pukul 07.30 WITA. Kecelakaan itu melibatkan sepeda motor DK 4533 ZL dengan sinotruk head B 9894 UEM.
Bermula dari sepeda motor yang I Made Suita (70) kemudikan, membonceng Ni Kadek Suartini (66) bergerak dari arah timur ke barat (arah Denpasar menuju Gilimanuk).
Setibanya di TKP yang merupakan jalan lurus, dengan arus lalu lintas sedang, sepeda motor tiba-tiba bergerak ke kanan menghindari kendaraan angkutan umum yang berhenti di pinggir kiri jalan.
Saat itu, pengemudi sepeda motor bergerak ke kanan tanpa memerhatikan situasi lalu lintasnya dari samping kanan dan belakang, sebab saat bersamaan datang sinotruk head yang Suswantoro (42) kemudikan sudah berada di samping kanannya datang dari arah belakang.
Kecelakaan pun tak terhindarkan. Sepeda motor dengan sinotruk serempetan hingga terjatuh di jalur sebelah kiri dari arah Denpasar menuju Gilimanuk.
Akibat kejadian tersebut, pengendara sepeda motor mengalami luka lecet pada kaki kanan namun masih sadar. Sementara penumpangnya, Ni Kadek Suartini mengalami luka robek pada bagian perut, patah pada kaki kiri dan meninggal dunia di tempat kejadian.
“Kecelakaan antara roda dua dan kendaraan sinotruk head mengakibatkan satu korban jiwa. Seorang penumpang sepeda motor meninggal dunia di tempat,” ungkap Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan.
Peristiwa tersebut lantaran sepeda motor yang bergerak ke kanan, karena menghindari angkutan umum di depannya tak memerhatikan situasi lalu lintas di sekelilingnya.
Sehingga, ketika sinotruk datang dari arah belakang sudah berada di samping sepeda motor tersebut.”Korban tergilas ban sinotruk tersebut,” ungkapnya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya yang berkendara di jalur nasional agar selalu mematuhi tata tertib lalu lintas serta memantau situasi lalu lintas di sekitar agar hal serupa tak terjadi di kemudian hari.
“Kami imbau untuk tetap waspada dan hati-hati terlebih saat berkendara di jalur nasional yang notabene jalur padat dan rawan kecelakaan,” imbaunya. (BP/OKA)