BADUNG, Balipolitika.com- Bukan Indonesia Emas 2045, melainkan “Indonesia Cemas” yang ditawarkan Provinsi Bali untuk menopang visi-misi pemerintah pusat.
Faktanya, usai terkuak fakta adanya 363 siswa SMP di Kabupaten Buleleng yang tidak lancar membaca di mana 155 di antaranya sama sekali tak bisa membaca dan menulis, kini publik kembali dibuat heboh oleh aksi 4 ABG putus sekolah yang nekat melakukan serangkaian perampokan di kawasan Kuta, Badung, Bali.
Tak sekadar perampokan biasa, 4 ABG ini menggunakan pistol angin alias air gun model Glock 19.
Kapolsek Kuta, AKP Agus Riwayanto Diputra membeberkan bahwa keempat ABG yang masing-masing berinisial DCY (16 tahun), RWXT (17 tahun), SAP (17 tahun), dan KKI (15 tahun) ini menjalankan aksinya dalam satu malam di 3 lokasi berbeda.
“Mereka beraksi Sabtu dini hari, 26 April 2025 sebelum akhirnya dibekuk oleh aparat Polsek Kuta. Mereka mengincar ponsel korban dengan menodongkan air gun,” ungkap Kapolsek Kuta, AKP Agus Riwayanto Diputra dalam konferensi pers, Selasa, 29 April 2025.
Kapolsek Kuta, AKP Agus Riwayanto Diputra merinci aksi pertama dilakukan 4 ABG putus sekolah ini sekitar pukul 02.00 Wita di Jalan By Pass Ngurah Rai, dekat Tol Bali Mandara.
4 ABG ini berboncengan motor dan menghadang pengendara berinisial DR di mana DC kemudian menodongkan pistol ke arah korban sambil mengancam dan berkata “Mana handphone kamu?”
Walau pistol tersebut ternyata kosong, DR tidak mengetahuinya dan mencoba melawan di mana para pelaku lantas menganiaya korban dengan memukulkan pistol ke tubuhnya hingga akhirnya DR menyerahkan ponselnya.
Merasa di atas angin, 4 ABG putus sekolah ini mencari target dan bertemu korban kedua berinisial MIH di Jalan Raya Kuta.
Mereka kembali beraksi dengan mengancam menggunakan pistol angin dan merampas ponsel korban.
Korban ketiga berinisial AS yang sedang berhenti di tepi jalan tak luput disikat para tersangka di Jalan Patih Jelantik, tepatnya di depan Hotel Central Kuta.
Dalam aksi ketiga inilah 4 ABG dipergoki Tim Reserse Kriminal Polsek Kuta yang tengah melakukan patroli berdasarkan laporan hotline 110 dari korban pertama.
“Begitu laporan kami terima, kami langsung menyusuri jalur yang disebutkan korban hingga menemukan mereka masih beraksi,” jelas AKP Agus Riwayanto Diputra. (bp/ken)