DENPASAR, Balipolitika.com- Gara-gara bibit durian kane, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golongan Karya (Golkar) Bali disomasi oleh UD Bakti Pertiwi.
UD Bakti Pertiwi selaku pihak yang menyediakan bibit durian jenis kane merasa dirugikan karena bibit yang dipesan untuk kegiatan Pendidikan Politik (Dikpol) DPD Partai Golkar Bali, namun tak kunjung dilunasi.
Tunggakan tersebut berasal dari pesanan 10.000 bibit durian kane kepada UD Bakti Pertiwi yang beralamat di Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Jembrana yang dipesan Jro Putu Tesan, S.Sos., selaku Ketua BP368 Partai Golkar Provinsi Bali.
Dari total pesanan tersebut, sebanyak 9.850 bibit durian telah diserahkan kepada pihak pemesan sesuai dengan tanda terima yang telah dilampirkan.
Tercatat harga per bibit ditetapkan sebesar Rp35.000 sehingga total nilai transaksi berjumlah Rp344.750.000.
Atas pesanan itu, pihak penjual telah menerbitkan invoice atau tagihan dengan nomor 005/BP/I/2024 dengan jumlah harga Rp Rp344.750.000.
Satu tahun 4 bulan berlalu, hingga saat ini, DPD I Partai Golkar Bali baru melakukan pembayaran sebesar Rp100 juta melalui transfer dana pada 25 Oktober 2024 di mana sisa pembayaran sebesar Rp244.750.000 belum dilunasi.
Diketahui pihak penjual sebelumnya telah menerima komitmen pelunasan dari DPD I Partai Golkar Bali.
“Maka dari itu UD Bakti Pertiwi melayangkan somasi I pada 26 Februari 2025 agar DPD I Golkar Bali melunasi tunggakan itu paling lambat tanggal 20 Maret 2025, tapi nyatanya pembayaran belum juga dilakukan,” sambung sumber yang enggan namanya ditulis.
Somasi 1 tak berbuah hasil, UD Bakti Pertiwi kembali melayangkan somasi II pada Selasa, 8 April 2025 agar pembayaran tunggakan dilakukan DPD 1 Golkar Bali paling lambat tanggal 30 April 2025.
Apabila sampai batas waktu tersebut tidak ada itikad baik dari Partai Golkar, maka UD Bakti Pertiwi akan menempuh jalur hukum.
“Sebagai masyarakat, petani dan wirausaha kecil, mereka hanya ingin mendapatkan haknya,” tandas sumber.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPD Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry tidak menampik hal tersebut.
Menurutnya I Nyoman Sugawa Korry, bibit durian kane itu dibagikan untuk membantu petani di Kabupaten Jembrana dan disepakati oleh Golkar Provinsi Bali, Golkar Kabupaten Jembrana, serta para calon legislatif (caleg) setempat.
“Untuk pengadaan ditugaskan Badan Pembinaan dan Pemberdayaan Petani Golkar Bali, Jro Putu Tesan selanjutnya menugaskan I Gusti Wiasa untuk pengadaan bibit,” ujarnya Sabtu, 19 April 2025.
Terkait pengadaan bibit durian kane tersebut, I Nyoman Sugawa Korry menegaskan DPD Golkar Bali telah menyelesaikan pembayaran sebesar Rp100 juta dan bibit juga telah dibagikan kepada para caleg yang selanjutnya dibagikan kepada para petani.
Namun, karena kesibukan Pileg bersambut Pilkada 2024, kewajiban pembayaran masih tertunda sehingga DPD Golkar Provinsi Bali telah menghubungi I Gusti Wiasa dari UD Bakti Pertiwi untuk mendiskusikan penyelesaian tunggakan tersebut pada 25 April 2025 mendatang.
“Diharapkan melalui rapat koordinasi tanggal 25 April 2025 nanti, semua masalahnya bisa diselesaikan dengan baik dan kekeluargaan,” tandasnya.
Sementara itu, Wasekjen DPP MKGR, I Dewa Made Widiasa Nida menyayangkan persoalan tersebut lebih-lebih sampai berhutang kepada masyarakat kecil.
“Uang sekian juta saja sangat berharga bagi mereka apalagi ratusan juga. Jadi ini sangat disayangkan,” tegasnya.
Selain itu, menurut I Dewa Made Widiasa Nida sejatinya dari segi dana, DPD 1 Golkar Bali tidaklah kesulitan mengingat dana bantuan parpol (banpol) yang diperoleh setiap tahun dari pemerintah cukup besar.
“Lalu kok bisa sampai ngebon sekian ratus juta? Bagaimana itu pengelolaan dananya? Perlu dipertanyakan itu,” tanya I Dewa Made Widiasa Nida. (bp/tim)