PERJALANAN IDA RSI: Jero Mangku Masceti yang juga paman dari Ida Pandita Rsi Salahin Sri Laksmi saat menceritakan perjalanan panjang Madiksa, Selasa, 24 Juli 2024. (Sumber: Gung Kris)
BANGLI, Balipolitika.com- Pasca viralnya berita Madiksa Ida Pandita Rsi Salahin Sri Laksmi (Ida Rsi Alit) di Media Sosial (Medsos) beberapa waktu lalu, Jero Mangku Masceti selaku pamannya sempat menceritakan perjalanan panjang Ida Rsi untuk mendapatkan gelar bersama sang suami, Torin Logan Temple Kline (Ida Pandita Rsi Salahin Santika Putra).
Singkat cerita kepada wartawan Balipolitika.com Jero Masceti mengatakan, proses mendapatkan gelar itu kembali tidaklah mudah dilalui oleh Ida Rsi, banyak tahapan-tahapan yang harus dilewati hingga diresmikan oleh PHDI Bangli.
“Semua proses menuju upacara pediksaan telah dilalui Ida Rsi, dan suaminya. Tidak mudah, bahkan saat proses verifikasi PHDI Bangli, mereka datang ke griya Ida Rsi, termasuk mengecek dan verifikasi ke para Nabe sebagai saksi nyata kesungguhan Ida Rsi. Sedangkan, isu-isu di luar sangat jauh dari apa yang terjadi di lapangan. Untuk diketahui, Bapak Bupati Bangli juga datang di acara puncak yang digelar Ida Rsi, beliau datang ke Griya Gangga Swari Wedanta Sari Alas Pule ini,” jelas Jro Mangku Masceti
Ia menambahkan, sebelum didiksa Ida Rsi sempat membuat surat-surat pernyataan untuk menjalani dharmaning penuntun kawikon kepada Tri Manggala Guru, yakni guru nabe, guru waktra, guru saksi terhitung pada 4 Agustus 2023 hingga selesai, sehingga bisa dilanjutkan upacara pediksaan.
Tri Manggala Guru tersebut diantaranya, Sri Mpu Dharma Sidhi (Guru Saksi), Sri Begawan Mayun Shantika Bhuwana Pemayun (Guru Waktra) dan Ida Sri Nabe Bujangga Sangging Prabangkara Dwijasana (Guru Nabe).
Tidak banyak yang mengetahui perjalanan dilalui Ida Rsi, hingga ia membangun kembali Griya Gangga Swari Wedanta Sari Alas Pule, yang berada di Banjar Dinas Tanggahan Tengah Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.
Tidak semudah yang warganet pikirkan, bahwa untuk menjadi seorang Ida Pandita salah satu syaratnya adalah harus memiliki Griya sebagai representatif, dibantu keluarga Ida Rsi perlahan-lahan membangun fisik griya yang lokasinya tepat di bawah setra desa.
Genah griya menjadi salah satu syarat penting, Ida Rsi membangun dari nol bersama suaminya, keluarga, dan didukung krama Desa Demulih.
“Tanpa ada dukungan semua pihak, tentu tidak ada griya. Dan tentu syaratnya tidak bisa terpenuhi,” singkatnya.
Mewakili isi hati Ida Rsi, Jero Masceti ingin warganet Bali memahami bahwa semua proses telah dilalui dengan baik, bahkan berbaur dengan krama di Banjar Dinas Tanggahan Tengah Desa Demulih, sehingga sangat bertolak belakang atas komentar pribadi-pribadi warganet di medsos yang tidak mengenal dekat Ida Rsi.
Selain itu, fisik dan mental juga dipersiapkan Ida Rsi, untuk kembali ke dunia kesulinggihan, semua dilalui dengan tahapan jenjang dan verifikasi yang memakan waktu tidak sebentar.
Pada akhirnya PHDI Bangli mengeluarkan sertifikat keputusan nomor: 08/10/PHDI/ Kab.Bangli/III/2024, memutuskan dengan menetapkan Keputusan PHDI Bangli tentang pemberian izin Mediksa, ditandatangani Ketua PHDI Bangli I Nyoman Sukra.
- Pasal 1: Memberikan izin kepada Ni Komang Widiantari dan Torin Logan Temple Kline untuk melaksanakan upacara pediksaan pada Hari Redite Kliwon Pujut, 24 Maret 2024.
- Pasal 2: Bhiseka pokok setelah upacara pediksaan. Sane lanang: Ida Pandita Rsi Salahin Santika Putra, dan Sane Istri: Ida Pandita Rsi Salahin Sri Laksmi.
UJARAN KEBENCIAN: (Kedua dari kanan) Wayan Juanda, Ida Pandita Rsi Salahin Sri Laksmi dan (Paling kiri) Jero Mangku Masceti, saat diwawancara di Griya Gangga Swari Alas Pule, Bangli, Selasa, 23 Juli 2024. (Sumber: Gung Kris)
Sementara Ida Rsi merespon, soal isu melukar gelung (memutuskan berhenti sebagai Pandita) karena memilih menikah bersama kekasihnya Torin Logan Temple Kline.
Ia menegaskan tidak ada yang bisa menebak siapa jodoh kita dan siapa pasangan hidup kita, semua karena kehendak Ida Sang Hyang Widi Wasa.
“Banyak tanggapan dan komentar negatif terkait ngelukar gelung. Pemberitaannya tidak terarah. Saya dari lubuk hati paling dalam, ngelukar gelung bukan kayun tiang (bukan keinginan saya, red). Saya justru mengikuti aturan, karena keadaan, dan berserah diri. Saya dibilang ngelukar gelung karena menikah dengan bule. Tapi, sekarang saya buktikan saya 5 tahun miasa (belajar, red) dengan adanya griya ini, pembangunan griya, pelinggih, dan lain-lainnya. Saya ikuti aturan, sastra, dan saya peduli. Tapi, kini waktu yang akan menjawab, kita akan tunduk kepada waktu,” ujarnya Ida Rsi, Selasa, 23 Juli 2024.
Ia berharap warganet tidak lagi berkomentar berlebihan, karena dapat menimbulkan polemik di masyarakat.
Hujatan di medsos ini telah melatih kesabaran dirinya dan memperkuat imannya, ia juga menyatakan usai menikah, beberapa tahun kemudian ia memutuskan kembali menjadi Pandita.
Berbagai pertimbangan dan konsekuensi di lapangan akhirnya membawanya kembali ke dunia sulinggih, sementara suaminya, Torin Logan Temple Kline, mengikuti jejaknya sebagai Sentana.
“Semua atas masukan PHDI dan tokoh-tokoh suci, sebagai penuntun arah,” imbuhnya. (bp/gk)