DENPASAR, Balipolitika.com- Kemeriahan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-237 Kota Denpasar turut pula dirasakan puluhan siswa Taman Kanak-kanak (TK) dalam kegiatan Lomba Seni dan Budaya, bertema “Senja di Denpasar”, yang dilaksanakan di kawasan DTIK Festival, Taman Kota Lumintang, Jumat 28 Februari 2025.
Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara didampingi Ketua GOPTKI Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana hadir langsung untuk menyaksikan gelaran acara tersebut.
Turut hadir pula Kepala Dikpora Kota Denpasar, Anak Agung Gede Wiratama, Ketua IGTKI-PGRI Kota Denpasar, Ni Nyoman Puspitawati, dan pihak terkait lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bunda PAUD Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara menyampaikan, perlombaan serangkaian HUT Ke-237 Kota Denpasar ini, selain untuk ditujukan untuk merangsang ide kreatif, juga diharapkan akan dapat menanamkan rasa memiliki dan kecintaan anak anak tersebut terhadap Kota Denpasar, sebagai “Kotaku, Rumahku”.
“Lomba seni dan budaya bernuansa HUT ke-237 Kota Denpasar tentunya juga diharapkan meningkatkan kecintaan anak anak kepada Kota Denpasar, dan juga mengasah bakat seni mereka,” ungkap Sagung Antari.
Selanjutnya, Sagung Antari juga mengingatkan kepada para orang tua dan juga guru di tingkat TK agar senantiasa kerap memberikan pemahaman dan juga menanamkan rasa cinta terhadap budaya bagi anak-anak.
Karena kelestarian budaya di masa depan, khususnya budaya Bali sangat bergantung pada generasi penerus nantinya.
Sementara itu, Ketua IGTKI – PGRI Kota Denpasar, Ni Nyoman Puspitawati menjelaskan, perlombaan seni dan budaya ini melingkupi Lomba Mewarnai, dan juga Lomba Tari Bali yang diikuti secara berkelompok.
Sengaja digelar dalam rangkaian kemeriahan HUT Kota Denpasar, Puspitawati mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan agar anak-anak TK juga dapat lebih mengenal wajah Kota Denpasar yang dituangkan dalam sketsa yang akan diwarnai oleh mereka nantinya.
“Kami ingin anak-anak mengetahui bahwa HUT Kota Denpasar jatuh setiap tanggal 27 Februari adalah sebuah momentum yang perlu diingat. Sehingga kami sengaja juga menyesuaikan tema lomba tahun ini, yakni Senja di Denpasar,” kata Puspitawati. (bp/dp/ken)
