DENPASAR, Balipolitika.com- Minggu, 16 Februari 2025, jenazah I Kadek Parwata akan diupacarai di kampung halamannya, yakni Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.
Saat keluarga besar I Kadek Parwata merasakan duka mendalam, keluarga Made Darma Wisesa (19 tahun) mengelus-elus dada karena menjadi korban selamat tragedi di depan Warung Auna, Jalan Nangka Utara, Kelurahan Tonja, Banjar Tangguntiti, Denpasar Utara, Kamis 13 Februari 2025 dini hari.
Mengacu 2 rekaman video berdurasi masing-masing 02 menit 34 detik dan 2 menit 25 detik, kuat dugaan I Kadek Parwata (31 tahun) merupakan korban salah sasaran dari pria bercadar yang saat ini masih menjadi buronan polisi.
Sementara, Made Darma Wisesa adalah orang yang diajak bersitegang oleh pelaku sebelum I Kadek Parwata tiba berboncengan bersama rekannya.
Di sesi akhir salah satu video, korban I Kadek Parwata yang ditusuk di depan Warung Auna tampak memegang bagian perut sembari berboncengan.
Endingnya, korban yang beralamat di Jalan Nangka, Gang Pande Nomor 26C, Denpasar meninggal dunia sebelum tiba di Klinik Pratama Darma Bakti Medika Denpasar karena kehabisan darah.
Korban menderita luka di area lambung tembus punggung dengan kurang lebih tujuh jahitan.
Terpantau dalam rekaman CCTV, Made Darma Wisesa (19 tahun) tiba pukul 01.33.51 detik dan tiba-tiba ditabrak plus dipukul pelaku tanpa sebab yang jelas.
Pelaku mengendarai sepeda motor Yamaha Seon bernomor polisi DK6689 UBE.
Pria bercadar plus berbekal pisau di kantong celananya itu asal-asalan menuduh Made Darma Wisesa menyerempet orang di jalan sebelum akhirnya terjadi cekcok mulut baku pukul hingga dilerai oleh penjaga warung bernama Ashuri (39 tahun).
Singkat cerita, Made Darma Wisesa memilih pulang ke rumahnya.
Selang beberapa menit, pria bercadar, berkalung, dan bersenjata itu kembali datang ke lokasi untuk bertanya kepada Ashuri apakah Made Darma Wisesa adiknya kemudian dijawab cuma pelanggan.
Pada saat yang sama, korban I Kadek Parwata tiba berboncengan bersama temannya usai melayat.
Tak salah apa-apa, pelaku langsung memaki I Kadek Parwata hingga akhirnya korban bertanya maksud pelaku.
Bukannya menjawab baik-baik, I Kadek Parwata malah ditusuk hingga darahnya mengucur deras di tempat kejadian. (bp/ken)