ILUSTRASI – Kepergian Sertu Wayan Ardana membuat duka mendalam keluarga dan Dandim Bangli.
BANGLI, Balipolitika.com – Komandan Kodim 1626/Bangli, Letkol Kav I Ketut Artha Negara mengungkapkan rasa duka mendalam dan kehilangan atas kepergian selama-lamanya salah satu Babinsa terbaik, Sertu I Wayan Ardana.
Mendiang Sertu I Wayan Ardana bertugas di Desa Awan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli selama 1 tahun 8 bulan terakhir ini.
Sertu Wayan Ardana meninggalkan dunia dalam insiden kecelakaan tragis truk tronton rem blong di jalan tanjakan kawasan Banjar Petung, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, pada Minggu 9 Februari 2025, sekitar pukul 09.30 Wita. Sertu Ardana meninggalkan seorang istri dan 3 putra.
“Saya sebagai Komandan Kodim sangat kehilangan dan berduka cita kepada prajurit atas nama Sertu I Wayan Ardana. Beliau salah satu Babinsa terbaik, dan selalu bertugas dengan penuh dedikasi serta bertanggung jawab,” ungkap Letkol Ketut Artha.
Dandim 1626/Bangli menyampaikan, almarhum merupakan sosok yang memiliki loyalitas tinggi sebagai prajurit TNI AD serta disiplin tinggi dalam dinas maupun kehidupan di luar dinas baik dengan atasan bahkan juniornya.
“Sertu Wayan Ardana sosok yang loyal dan disiplin dalam kegiatan kedinasan serta mempunyai sifat yang baik terhadap atasan, rekan dan juniornya,” bebernya.
Berpulangnya Sertu Ardana dalam kecelakaan tragis itu membawa duka yang mendalam dari pihak keluarga, Kodim dan pimpinan di Komando Atas.
Sebagai penghormatan terakhir, TNI AD menggelar upacara pemakaman secara militer pada 12 Maret 2025 mendatang di Tempat Pemakaman Desa Susut.
“Kodim akan membantu kegiatan proses pemakaman almarhum dan akan ada upacara militer nanti pada tanggal 12 Maret 2025 di tempat pemakaman Desa Susut,” tuturnya.
“Upacara pemakaman secara militer ini sebagai wujud penghargaan almarhum selama menjalani tugas semasa hidupnya di TNI AD,” ucap Dandim Bangli.
Sertu Ardana menjadi salah satu korban dalam peristiwa truk bermuatan semen mengalami rem blong di Kintamani.
Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah truk tronton bermuatan semen dengan nomor polisi S 9109 UH yang mengalami rem blong.
Truk tersebut kehilangan kendali dan menabrak kendaraan, serta sejumlah orang di lokasi kejadian. Berdasarkan informasi, kecelakaan bermula ketika truk yang melaju di jalur menurun tiba-tiba tidak bisa terkendali akibat rem blong.
Muatan semen dalam jumlah besar semakin memperparah insiden ini, menyebabkan truk menabrak sebuah mobil dan satu unit sepeda motor yang berada di depannya.
Akibat kecelakaan ini, sebanyak tiga orang meninggal dunia. Satu di antaranya merupakan seorang perempuan yang mengendarai sepeda motor, serta dua laki-laki, termasuk sopir truk yang terjepit di dalam kabin akibat tergencet badan kendaraan.
Seorang saksi mata, I Nengah Karyana, mengungkapkan sebelum kecelakaan terjadi, truk sempat melaju dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya hilang kendali. “Saya melihat truk itu sudah oleng sebelum menabrak mobil dan motor. Tidak lama setelah itu, terdengar suara benturan keras, dan truk terguling,” ujarnya.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, termasuk memastikan kondisi kendaraan sebelum mengalami rem blong. Kesulitan dalam memperoleh informasi lebih lanjut muncul karena sopir truk turut menjadi korban meninggal dunia dalam insiden tersebut. (BP/OKA)