DENPASAR, Balipolitika.com– Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyatakan pentingnya Provinsi Bali memiliki pemimpin yang “bersih” dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta peduli terhadap rakyat.
Kesempatan tersebut ungkapnya terbuka lebar di ajang Pilkada Serentak 2024 yang pemenangnya ditentukan pada Rabu, 27 November 2024.
Dalam kunjungannya ke Provinsi Bali, Minggu, 3 November 2024, Prabowo Subianto menekankan bahwa rakyat Bali harus memilih sosok yang cinta terhadap negara dan budaya, serta memiliki komitmen untuk membela kepentingan rakyat kecil.
“Saya sangat ingin lingkungan dan pemimpin yang bersih. Rakyat Bali akan memilih orang yang baik, orang yang amanah, dan yang mencintai budaya kita. Saya sangat gembira dengan seorang gubernur yang terkenal memiliki hati yang baik,” ungkap Prabowo Subianto tanpa menyebutkan nama secara langsung, namun para hadirin memahami siapa sosok yang dimaksud sang presiden.
“Saya kira Saudara-Saudara sudah tahu maksud saya ya? Tidak perlu saya kasih tahu,” ungkap Prabowo Subianto.
Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menyampaikan harapannya agar Made Muliawan Arya, S.E., M.H. alias De Gadjah terpilih sebagai Gubernur Bali masa bakti 2025-2030 didampingi oleh Putu Agus Suradnyana, S.T. sebagai Wakil Gubernur Bali.
“Jadi saya berharap, saya berdoa, menganjurkan bahwa Saudara Made Muliawan Arya terpilih sebagai Gubernur Bali yang dibantu oleh wakil Bapak Putu Agus Suradnyana. Boleh kan saya berharap?” tanyanya.
Prabowo Subianto juga mengingatkan pentingnya efisiensi dalam kampanye.
“Nanti kasih saya nama calon daftar nama wali kota bupati yang baik-baik. Pada saatnya agar bisa memberi anjuran dan doa. Nggak usah kita kumpulin massa banyak-banyak. Kasihan massa capek. Sekarang aliran pemikiran kita berubah. Cari yang efisien. Tokoh-tokoh kumpul ada rekaman. Saudara sebarkan rekaman. Turun ke rakyat kasih mereka tahu,” tandas Presiden Prabowo Subianto menyiratkan pentingnya masyarakat Indonesia memilih pemimpin yang bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme alias KKN demi kemajuan negeri. (bp/ken)