DENPASAR, Balipolitika.com- Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri malam kreativitas serangkaian perayaan Natal bersama Majelis Pelayanan Umat Kristen Kota Denpasar (MPUK) di Rock Sanur Convetion Centre, Jumat, 13 Desember 2024 malam.
Perayaan Natal tahun 2024 ini mengambil tema ”Kesukaan Besar untuk Seluruh Bangsa”.
Tampak hadir juga dalam kesempatan ini Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Oka Cahyadi Wiguna, Pembimbing Masyarakat Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, Pdt. Eva Florida Simanjuntak, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Denpasar, I Nyoman Budiana, dan Ketua MPUK Kota Denpasar, Pendeta Chandra Sulistio, serta tamu undangan lainnya.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dalam kesempatan itu juga turut mengucapkan selamat Natal, khususnya kepada seluruh umat Kristen dan Katolik di Kota Denpasar.
Jaya Negara menyebut malam kreativitas perayaan Natal ini memiliki makna tersendiri, yakni sebuah momentum kota tolerasi yang tepat untuk mengukuhkan rasa kebersamaan, persaudaraan untuk meningkatkan rasa toleransi antarumat beragama dan pembangunan Kota Denpasar, sesuai dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam.
“Pemerintah Kota Denpasar terus berupaya untuk membangun persaudaraan dan toleransi untuk mengisi pembangunan di Kota Denpasar. Saya mengajak kepada seluruh elemen warga di Kota Denpasar, untuk terus bersama menggaungkan dan mewujudkan kebersamaan dengan semangat Vasudhaiva Kutumbhakam, menyama braya,” katanya.
Ketua MPUK Kota Denpasar, Pdt. Chandra Sulistio dalam sambutannya mengatakan perayaan Natal kali ini terasa begitu istimewa karena dilandasi dengan spirit Kota Denpasar yang selama ini digaungkan, yakni Vasudhaiva Kutumbhakam.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Wali Kota Denpasar beserta jajaran Pemerintah Kota Denpasar yang telah memberikan dukungan kepada kami untuk menggelar perayaan ini. Semangat Vasudhaiva Kutumbhakam, yakni kita semua bersaudara akan terus kita gemakan sebagai sebuah upaya mempererat persaudaraan dan toleransi di tengah perbedaan,” ujarnya. (bp/ken)